Jokowi: Kelihatannya Setelah Ini Jatahnya Pak Prabowo

Politik | Senin, 07 November 2022 - 23:15 WIB

Jokowi: Kelihatannya Setelah Ini Jatahnya Pak Prabowo
Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin didampingi Menteri Pertahanan Prabowo berbincang-bincang saat Defile Pasukan serta Alustista usai upacara peringatan HUT ke-77 TNI di depan Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/10/2022). (FEDRIK TARIGAN/ JAWA POS)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, setelah Pemilihan Umum Presiden-Wakil Presiden pada 2014 dan 2019 yang telah dia menangkan, maka saat ini adalah jatah untuk Prabowo Subianto yang merupakan Ketua Umum Partai Gerindra.

“Saya ini dua kali Wali Kota di Solo menang, kemudian ditarik ke Jakarta, Gubernur sekali menang. Kemudian dua kali di pemilu Presiden juga menang. Mohon maaf Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo,” kata Jokowi di HUT ke-8 Partai Perindo, Jakarta, Senin (7/11/2022).


Setelah mendengar pernyataan Jokowi tersebut, Prabowo yang juga hadir di HUT Partai Perindo langsung berdiri dan memberikan hormat. Suasana acara HUT Perindo pun menjadi riuh.

Pada Pemilu 2019, Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Uno adalah pesaing Jokowi dan Ma’ruf Amin. Setelah memenangkan Pemilu Presiden-Wakil Presiden 2019, Jokowi menarik Prabowo dan Sandiaga, masing-masing menjadi Menteri Pertahanan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di jajaran Kabinet Indonesia Maju.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengingatkan semua pihak bahwa Indonesia sudah masuk ke tahun politik. Saat ini, kata Jokowi, salah satu hal terpenting adalah menjaga persaingan secara sehat antarpartai.

“Jangan saling menjatuhkan. Kalau bisa itu antar partai saling memuji, jadi didengarkan juga enak, antar politisi saling memuji, antar partai saling muji, itu didengar enak, rakyat juga segar,” kata Jokowi.

Jokowi juga tidak mempermasalahkan jika pernyataannya terkait kemungkinan Prabowo Subianto mendapat “jatah” dalam Pilpres 2024 dianggap sebagai sinyal dukungannya terhadap menteri pertahanan itu.

“Ya diartikan sinyal ya boleh, tapi kan saya ngomong juga enggak apa-apa,” kata Jokowi yang tak memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai pernyataan tersebut.

Jokowi menjelaskan partai politik dan masyarakat Indonesia harus hati-hati memilih calon presiden untuk Pemilu 2024. Hal itu karena calon presiden yang nantinya terpilih akan menjadi pemimpin untuk 270 juta rakyat Indonesia di tengah tantangan dunia yang semakin kompleks.

“Ini menakhodai 270 juta rakyat Indonesia. Sebanyak 270 juta lebih rakyat Indonesia. Kenapa selalu saya ulang-ulang, ya memang harus hati-hati. Jangan sembrono,” ujar dia.

Prabowo Subianto telah ditetapkan oleh Partai Gerindra pada Agustus 2022 sebagai bakal capres untuk Pilpres 2024. Pemilu 2024 akan menjadi ajang kontestasi yang kesekian kalinya bagi Prabowo Subianto dalam berlomba memperoleh suara rakyat Indonesia untuk menjadi pemimpin negeri.

 

Sumber: Jawapos.com

Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook