JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar mengatakan, meski ada perdebatan soal hubungan NU-PKB, hal itu tidak mengurangi komitmen partainya untuk melayani kebutuhan warga nahdliyin. ''Mari berhenti berdebat soal siapa yang berhak mengaku anaknya NU,'' ujarnya.
PKB turut menggelar tasyakuran satu abad Nahdlatul Ulama (NU) di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB di Jakarta, Ahad (5/2).
Memasuki abad kedua, Muhaimin menyebut, ada sejumlah agenda PKB untuk warga NU. Pertama, sebagai partai yang lahir dari rahim NU, pihaknya ingin meningkatkan khidmat. Bukan hanya dekat, melainkan ada di tengah warga NU. ''Maksudnya, PKB terlibat aktif mencari jalan keluar dari masalah-masalah warga NU,'' imbuhnya.
Selain itu, PKB mencanangkan untuk berpegang pada tujuan pendirian NU. Yakni, menjadi bagian penting dalam mencerdaskan bangsa dan menyejahterakan warga secara keseluruhan.
Anggota Baleg DPR RI dari Fraksi PKB Nur Nadlifah menambahkan, NU adalah pesantren besar
dan pesantren adalah NU kecil. Karena itu, salah satu isu yang akan diperjuangkan adalah pesantren. Saat ini, pemerintah bersama DPR tengah merumuskan draf Rancangan Undang-Undang (RUU) Omnibus Law Bidang Kesehatan.
RUU itu diharapkan memberi perhatian khusus terhadap akses atau layanan kesehatan di pondok pesantren. Selama ini, pemerintah belum memberikan perhatian khusus terhadap layanan kesehatan di pesantren. Padahal, pesantren memiliki kontribusi nyata dan luar biasa besar untuk kemajuan bangsa.
Pesantren masih mandiri dalam penyediaan akses layanan kesehatan. Padahal, tak sedikit pesantren yang jumlah santrinya ribuan, bahkan puluhan ribu. Namun, akses kesehatan mereka harus mengikuti layanan kesehatan di puskesmas umum. ''Ini tentu merepotkan,'' jelas Nadlifah.
Dari sekitar 26.975 pesantren di Indonesia, hanya sebagian kecil yang sudah memiliki klinik kesehatan mandiri. ''Nah, ini harus menjadi perhatian khusus dalam penyusunan draf RUU Omnibus Law Kesehatan,'' urainya.
Sementara itu, kader NU di PPP juga berkomitmen terus memperjuangkan aspirasi warga nahdliyin. Anggota DPR RI Fraksi PPP Achmad Baidowi mengatakan, sebagai warga nahdliyin, dirinya selalu berjuang untuk ormas Islam terbesar di Indonesia itu.
Awiek, sapaan akrabnya, menyebut UU Pesantren sebagai salah satu sumbangsih PPP untuk NU. Khususnya di dunia pesantren. ''Kami ikut berjuang mewujudkan UU Pesantren,'' ungkap Ketua DPP PPP tersebut.
Ke depan, PPP bakal terus berjuang untuk kemaslahatan warga nahdliyin. Baik melalui pembentukan UU maupun aspirasi yang langsung disampaikan dan dibahas bersama pemerintah.(far/lum/c18/hud/zed)
Laporan JPG, Jakarta