PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Riau bersama badan pengawas pemilihan umum (bawaslu) melakukan deklarasi melawan hoaks di Perpustaan Soeman Hs Pekanbaru, Selasa (5/9). Bersamaan dengan itu PWI Riau juga mengukuhkan Pengurus Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilihan Umun (Mappilu).
Ketua PWI Riau Zulmansyah Sekedang menyebutkan, musim pemilu beberapa waktu belakangan selalu disertai dengan berseliwerannya berita hoaks. Untuk itu dirinya mengajak seluruh awak media dan perusahaan pers di Provinsi Riau untuk melawan berita hoaks tersebut.
‘’Mari kita sama-sama mengawal pesta demokrasi ini dengan menjalankan kerja jurnalistik kita sesuai Undang-undang Pers, kode etik dan aturan yang berlaku. Buatlah berita yang bebas tendesius, jangan sampai terjerat hoaks. Kita sudah deklarasi melawan hoaks, jangan sampai kita melalukan sebaliknya,’’ kata Zulmansyah.
Zulmansyah mengajak pekerja pers untuk bisa belajar dari kasus Obor Rakyat yang memberitakan tentang Presiden Joko Widodo (Jokowi). Saat itu Jokowi masih cawapres, diberitakan macam-macam.
‘’Ternyata beritanya hoaks dan berisi fitnah. Berita itu ternyata juga mengandung penistaan dan pencemaran nama naik. Pelakunya dijerat hukum,’’ kata Zulmansyah. Bersamaan dengan pengukuhah Mappilu dan deklarasi melawan hoaks, PWI Riau juga menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk ‘Mewaspadai Pidana Pemilu dan Pidana ITE dalam Peliputan Pemilu.
Pada diskusi tersebut hadir sebagai pembicara Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau Ilham M Yasir, Dirkrimsus Polda Riau Kombes Pol Teguh Widodo, Anggota Bawaslu Indra Khalid Nasution dan beberapa lainnya. Ketua Bawaslu Riau Alnofrizal yang hadir pada kegiatan tersebut menyebutkan pentingnya peran media dalam pengawasan pemilu. Apalagi media merupakan salah satu pilar demokrasi. ‘’Kalau kita bicara soal demokrasi, kita tidak bisa lepas dari pers. Pers ini adalah pilar keempat demokrasi yang bersikap independen, bukan sifat ya atau bawaan ya, tapi sikap atau tindakan. Saya berharap sikap kita tetap independen. Bawaslu akan melibatkan wartawan lebih intens,’’ kata Alnofrizal.
Sementara itu dalam diskusi, Dirkrimsus Polda Riau Kombes Pol Teguh Widodo berharap media dan insan pers tidak hanya ikut mengawasi jalannya pemilu. Tapi dalam menjalankan peran melawan hoaks, media juga diharapkan dapat ikut mendinginkan suasana dalam pesta demokrasi 2024 nanti.
‘’Rekan-rekan pers kita harapkan dapat menjadi cooling system pada Pemilu tahun depan. Hingga pemilu kita berlangsung aman, jujur dan adil sesuai harapan kita bersama,’’ kata Kombes Teguh.(end)
Pada FGD yang dimoderatori wartawan senior Riau Pos Muhammad Amin itu, Kombes Teguh juga mengingatkan soal ancaman pidana pembuat dan penyebar hoaks. Dirinya berharap seluruh pihak ikut mencegah beredarnya informasi hoaks. (end)