JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Manuver politik dilakukan oleh Gubernur Nusa Tenggara Barat M Zainul Majdi dengan mendukung Joko Widodo (Jokowi) untuk kembali menjadi presiden Indonesia.
Namun, hal itu tak mengagetkan Humas Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin. Dia menyebut, kepala daerah yang kondang dengan panggilan Tuan Guru Bajang (TGB) itu memang sudah sejak lama menunjukkan sikap yang jelas.
Menurutnya, TGB yang merupakan kader Partai Demokrat (PD) itu memang sudah lama berseberangan dengan para ulama.
“Bagi kami, Partai Demokrat punya rekam jejak hitam karena membela aliran sesat Ahmadiyah yang telah divonis sesat oleh fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia, red),” katanya, Kamis (5/7/2018).
Dia menerangkan, semasa berkuasa sebagai presiden, Ketua Umum PD Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) malah pernah mengkriminalisasi Habib Rizieq Shihab dan Munarman gara-gara Ahmadiyah.
Padahal, Rizieq dan Munarman getol membela fatwa MUI tentang Ahmadiyah sesat. Meski begitu, kata dia lagi, PD masih diterima karena mampu mengambil hati umat Islam dengan mendukung calon gubernur muslim pada Pilkada DKI 2017.
Akan tetapi, kini, tegas Novel, Demokrat kembali menunjukkan watak aslinya.
“Saat ini (Demokrat, red) kembali ke habitat semula dengan keabu-abuannya. Ketika itu TGB juga abu-abu karena enggak pernah bergabung dengan kami di aksi bela Islam,” bebernya.
Tak hanya itu, Demokrat pun mendukung langkah pemerintah membubarkan organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam. Lebih jauh, dia pun mendoakan TGB agar bertobat dan tidak bergabung dengan ulama menyesatkan.
“Jadi, jelas arah keberpihakannya sampai saat ini, apalagi TGB pernah diperiksa KPK,” tuntasnya. (mg1)
Sumber: JPNN
Editor: Boy Riza Utama