BATAM (RIAUPOS.CO) -- Calon Presiden nomor 01 Joko Widodo, memimpikan Batam yang maju, modern dan bersaya saing, sesuai denga konsep awal pembangunan Batam yang didesain untuk menyaingi Singapura.
“Batam ini letaknya strategis dan potensinya besar sekali, karena itu Pak Jokowi sempat gregetan dengan lambannya pengembangan Batam,” tutur Fiki Satari, Direktur Konten Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf hari ini Jumat (5/4) di Batam, Kepulauan Riau.
Menurut Fiki, Jokowi memahami bagaimana pentingnya posisi Batam, yang setidaknya ada 60 ribu kapal (vessel) per tahun melintasi selat Philips, yang berada di antara Pulau Batam dan Pulau Singapura. Volume trafik tersebut dua kali volume trafik Terusan Suez, bahkan tiga kali lipat dari Terusan Panama.
Dari sekitar 200 Vessel dan 150 tanker per hari yang lalu lalang ada sekitar 72 persen kapal tanker melalui jalur Selat Philips dan sisanya 28 persen via Selat Makasar dan Selat Lombok. Perputaran uang di Selat Malaka dan Selat Philips berkisar antara US$84 miliar sampai US$250 miliar dolar Amerika Serikat per tahun.
Fiki juga menyebut bahwa Jokowi pun menyadari bahwa Batam merupakan wilayah terdepan perbatasan negara, sehingga strategis baik secara militer, ekonomi dan politik. Dengan demikian, Batam dan sekitarnya menjadi wilayah penyangga Indonesia.
Bagi Jokowi, kata Fiki, Batam terasa dekat. Pasalnya, Ibu dan saudara-saudara Jokowi pernah datang ke Batam pada akhir tahun lalu. “Gibran dan Kaesang, dua anak Pak Jokowi juga telah membuka gerai usahanya di Batam,” tutur Fiki.
Fiki pun menyampaikan capaian pemerintah di bawah kepemimpinan di bawah Jokowi. “Hampir tiga tahun ini, Batam tak lagi kena kabut asap, karena keberhasilan penanggulangan asap oleh pemerintah, sehingga aktivitas warga Batam menjadi lancar, tidak terganggu,” tuturnya.
Menurut dia, penanggulangan kebakaran hutan dan kabut asap menjadi salah satu program utama pemerintahan Jokowi.
Untuk Batam, pemerintahan Jokowi telah membangun fly over di Simpang Kabil, jalan tol dari Bandara ke Mukakuning dan ke Batuampar serta pembangunan terminal II Bandara Hang Nadim. “Kami melihat infrastruktur Batam kian keren,” tuturnya.
Penulis: Kunni Masrohanti/rls
Editor: Eko Faizin