Sandiaga: Cinta ke Tanah Melayu Tak Pernah Mati

Politik | Rabu, 05 September 2018 - 12:52 WIB

Sandiaga: Cinta ke Tanah Melayu Tak Pernah Mati
TEPUNG TAWAR: Ketua Umum MKA LAM Riau Datuk Seri Al azhar melakukan prosesi adat tepuk tepung tawar kepada Sandiaga Salahuddin Uno di Balai Adat Melayu Riau, Selasa (4/9/2018) sore. (EVAN/RIAU POS)

Ia juga menyinggung soal kekayaan bumi Riau yang harus terus didorong kemajuannya dan pemanfaatannya atas kekayaan tersebut seluasnya bagi perekonomian masyarakat. Ia ingin kampung kelahirannya tetap damai, juga mampu berantas kebodohan dan kemiskinan dan hal tersebut dapat dilakukan lewat kebersamaan dan persatuan.

“Saya pernah membaca gurindam 12 sastra Melayu. Itu saya jadikan sebagai tuntunan dalam hidup juga,” kata Sandi yang membacakan beberapa pasal dalam Gurindam 12, seperti pasal lima.

Baca Juga :Kampanye di Kampar, Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Pilih Ganjar-Mahfud

Ia berjanji fokus dan atensinya terhadap Riau adalah dari sisi ekonomi. Dengan harapan dapat membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya sehingga harga-harga terkendali. Perhatian Sandi ingin membangkitkan ekonomi nasional menjadi suatu hal yang disampaikannya usai acara kepada Riau Pos di tengah padatnya emak-emak yang ingin berfoto dan bersalaman.

Sementara Ketua DPH LAM Riau Datuk Syahril Abubakar menegaskan kegiatan yang digelar sebagai doa dan restu kepada anak kemenakan yang balek kampung.

“Jadi tak ada agenda politis apapun karena ini adalah upacara adat,” kata Datuk Syahril Abubakar.

Sandi yang tiba dengan pakaian melayu lengkap berwarna merah maroon, dan UAS yang hadir dengan pakaian Melayu lengkap berwarna putih menjadi atensi seluruh hadirin yang memadati balai adat. Tak ayal, kemacetan di Jalan Diponegoro hingga malam tadi baru terurai setelah acara selesai sesaat sebelum Magrib. Ditambahkan Syahril, rasa bangga masyarakat Riau kepada dua tokoh yang jadi perbincangan Tanah Air yang hadir tersebut. Sebab, dulu orang melayu Riau sulit menembus kancah nasional dalam sisi pemerintahan maupun keagamaan.

“Jadi menteri saja susah. Sekarang dua orang Riau hampir jadi Wapres, keduanya berkumpul di sini. Walaupun ini bukan kegiatan politik, tapi keinginan datuk-datuk di negeri Melayu, ingin digelar upacara adat ini. Ustaz Abdul Somad kami angkat topi dengan beliau. Juga ada Sandi yang pengusaha sukses meninggalkan dunianya dan terjun ke politik,” papar Syahril di hadapan majelis.

Setelah Syahril Abubakar menyampaikan sambutan, juga ada semacam petuah dari UAS yang hadir telat sekitar setengah jam kemarin. Petuah UAS dibacakannya lewat bait-bait tentang petuah dan langkah serta nasihat kepada kerabat dan masyarakat Riau.

Demikian pula petuah nasihat dari Ketum MKA LAM Riau Datuk Al azhar. Di mana dia membacakan beberapa tunjuk ajar dari pendahulunya di MKA LAM Riau, (Alm) Datuk Tennas Efendi yang disampaikan dihadapan majelis. Baik tentang kepemimpinan, kekerabatan, persatuan dan kesatuan serta kehidupan. Kegiatan berlangsung khidmat ditutup dengan makan bersama dengan bersila di dalam ruangan lantai dua balai adat. Setelah berakhir, emak-emak militan yang sedari pagi mengikuti kegiatan Sandi di Pekanbaru pun tampak hadir di balai adat dan selalu histeris ketika mendapat senyuman dan sapaan dari cawapres Prabowo tersebut.

Ajak Masyarakat Doakan Jokowi

Sebagai salah satu orang terkaya Indonesia yang kini jadi cawapres Sandiaga S Uno menilai perlunya kewaspadaan pemerintah dari sisi ekonomi. Ia mengajak masyarakat mendoakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan mendukung pemerintah dalam menangani persoalan ekonomi ini.

Hal tersebut dikemukakan Sandi Uno, sapaan akrabnya di Pekanbaru, Riau dalam lawatannya seharian berkeliling di tanah kelahirannya. Atas kondisi sekarang, menurutnya sudah sepatutnya seluruh elemen masyarakat membantu pemerintah agar lepas dari keterpurukan perekonomian. Tentu dengan memisahkan antara ekonomi dan politik. “Kita doakan Pak Jokowi, dan kita harus waspada. Karena ini dampaknya buat bangsa dan Negara. Jangan lihat dari sisi politik, dengan keadaan seperti ini negara harus bersatu memperkuat ketahanan perekonomian kita, bahwa dampaknya ini bisa masuk ke krisis,” tegas konglomerat Tanah Air tersebut.

Dengan harga dolar yang semakin tinggi, pertama, kata pemilik bendera Saratoga ini memang suatu hal yang harus diwaspadai. Menurutnya, persa­tuan harus dimulai dalam membantu pemerintah, dengan demikian jangan mencampurkan urusan politik dengan ekonomi. Karena seluruh elemen negara dan bangsa harus bersatu. Di mana dampak kepada ekonomi masya­rakat akan segera dirasakan lambat laun atas merosotnya nilai tukar rupiah tersebut.(egp)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook