JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Video bertema "Penindasan HAM Masa Lalu" yang dibuat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) murni untuk pendidikan politik. Hal itu dikatakan Ketua Umum PSI Grace Natalie.
Dia menyebut, tujuannya adalah untuk mengingatkan seluruh elemen bangsa bahwa Indonesia pernah berada pada masa kelam.
"Jadi, dalam rangka reformasi kami mengingatkan, jangan sampai lupa, jangan sampai terulang kembali," katanya kepada JPNN, Senin (4/6/2018).
Dia menyebut, video itu ditujukan terutama kepada generasi milenial yang tidak merasakan hidup di masa Orde Baru.
"Mereka tak tahu, ketahanan mereka untuk membaca juga enggak kuat. Rata-rata tingkat membaca di Indonesia kurang dari satu buku setahun," jelasnya.
Di sisi lain, dia memastikan pihaknya tak hanya memproduksi video "Penindasan HAM Masa Lalu". Sejumlah video pun sebelumnya telah diproduksi untuk tujuan pendidikan politik bertema sejarah.
"Kami buat sesuai perencanaan tematis. Kami punya redaksional konten. Misalnya peringatan Hari Kartini, kami buat. Jadi, ini regular, bukan ujuk-ujuk untuk menyudutkan keluarga Pak Harto," tuturnya.
Oleh sebab itu, dia mempersilakan jika Patriot Organisasi Pagar Negeri (Perisai Berkarya) berencana melaporkan PSI ke Bareskrim Mabes Polri. Sebelumnya, Ketua Umum Perisai Berkarya Tri Joko Susilo mengancam mempolisikan PSI karena menilai video berjudul "Penindasan HAM Masa Lalu" yang dibuat partai tersebut dianggap memfitnah keluarga besar Presiden RI Ke-2 Soeharto. (gir)
Sumber: JPNN
Editor: Boy Riza Utama