NORMALISASI KANAL DAN PARIT

Eko Suharjo Turunkan Dua Alat Berat Tangani Banjir

Politik | Sabtu, 03 Oktober 2020 - 15:25 WIB

Eko Suharjo Turunkan Dua Alat Berat Tangani Banjir
Alat berat yang diturunkan Cawako Dumai Eko Suharjo untuk mengatasi banjir di Kelurahan STDI Kecamatan Dumai Barat. (ISTIMEWA)

DUMAI (RIAUPOS.CO) -- Warga Kelurahan Simpang Tetap Darul Ikhsan (STDI) mengapresiasi upaya nyata Calon Wali Kota Dumai nomor urut 2, Eko Suharjo yang telah mengatasi banjir di sejumlah titik di wilayah tersebut. Eko mengerahkan 2 eskavator milik keluarganya untuk menormalisasi kanal dan parit.

"Saya mengucapkan terimakasih kepada Pak Eko Suharjo yang telah mengerahkan dua eskavator untuk mengatasi banjir di sini. Alhamduillah dengan normalisasi ini, air cepat surut," ujar salah seorang warga, Supianto


Dua alat berat tersebut dikerahkan untuk menormalisasi drainase dan kanal di Jalan Batu Bintang, Jalan Lumba-lumba, Jalan Meranti dan Jalan Paus Ujung. Ada sekitar 14 wilayah RT yang tergenang banjir akibat curah hujan tinggi yang bersamaan dengan pasang air laut beberapa waktu lalu.

"Normalisasi dengan alat berat sudah dilakukan sejak 28 September lalu dan masih berlangsung hingga saat ini. Diperkirakan selesai 4 Oktober. Alhamdulillah ketinggian air jauh berkurang dan sudah ada yang kering," lanjut Supianto.

Eko Suharjo didamping kader Partai Demokrat Agus Purwanto meninjau langsung lokasi yang telah dinormalisasi. Eko menyebut bahwa ia dan Syarifah menjadikan penanganan banjir sebagai salah satu program utama. "Ini adalah salah satu persoalan Kota Dumai yang menjadi salah satu prioritas untuk dilaksanakan," kata Eko.

Ia mengakui, untuk mengatasi banjir di Kota Dumai memang tidak mudah dan memerlukan biaya cukup besar. Ini karena secara geografis, posisi Kota Dumai hampir sama tinggi dengan ketinggian air laut ketika pasang.

"Jika diberi kepercayaan, kami akan mengevaluasi program penanganan banjir yang telah dilakukan dan membuat skala prioritasnya. Misalnya saja dengan menormalisasi drainase secara rutin, membangun embung-embung atau kawasan penampungan air dan membuat pintu klep. Sehingga pembuangan air bisa diatur jika curah hujan tinggi yang datang bersamaan dengan pasang air laut," tutupnya.


Laporan: Hasanal Bulkiah (Dumai)
Editor: Rinaldi

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook