JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Faksi Anas Urbaningrum disebut-sebut salah satu pihak yang ingin mengusung Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Gerakan menggulingkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pun disusun.
Mantan loyalis Anas Urbaningrum yang juga mantan kader Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika menjelaskan, tidak ada faksi Anas Urbaningrum yang menginginkan Moeldoko menggantikan AHY.`
“Tidak ada faksi AU (Anas Urbaningrum-Red) di kemelut Partai Demokrat,” ujar Pasek kepada wartawan, Rabu (3/2/2021).
Menurut Sekretaris Jenderal Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) tersebut, Anas Urbaningrum sudah sudah nyaman di Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI). Sehingga tidak ingin masuk lagi dalam kemelut Partai Demokrat.
“Anas Urbaningrum sudah nyaman di PPI dan tidak level berkompetisi dengan AHY, itu urusan Moeldoko,” katanya.
Pasek menambahkan, Anas saat ini lebih fokus menjalani hari-harinya di dalam penjara. Sehingga dia menegaskan tidak adanya faksi Anas Urbaningrum yang ingin menyingkirkan AHY lalu menggantinya dengan Moeldoko.
“Urusan Anas Urbaningrum ini sekarang tirakat jalani cobaan kriminalisasi yang menimpanya,” ungkapnya.
Sebelumnya, politikus senior Partai Demokrat, Yus Sudarso mengungkapkan, terdapat empat faksi pendiri Partai Demokrat yang ingin KSP Moeldoko menggantikan AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Yus membeberkan empat faksi pendiri Demokrat yang mendukung Moeldoko. Faksi pertama, menurutnya, berada di barisan Ketua Umum Partai Demokrat 2001-2005, Subur Budhisantoso.
Faksi kedua, lanjutnya, ialah di barisan Ketua Umum kedua Partai Demokrat yakni mendiang Hadi Utomo. Selanjutnya, faksi ketiga dipimpin oleh Ketua Umum ketiga Partai Demokrat, Anas Urbaningrum. Sedangkan, faksi keempat ialah di barisan mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie.
Keempat fraksi tersebut disebut Yus sudah bertemu dan mencapai persamaan pandangan, setelah mempertimbangkan tantangan yang akan dihadapi Demokrat ke depan akan semakin berat. Ia pun menilai, Moeldoko merupakan sosok yang tepat untuk menduduki jabatan pemimpin Partai Demokrat.
Sumber: Jawapos.co
Editor: Eka G Putra