JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA menyatakan bahwa Joko Widodo - KH Ma’ruf Amin berpotensi menjadi pemenang Pilpres 2019 berdasar hasil hitung cepat lembaganya.
Dari data hitung cepat LSI yang sudah 100 persen, Jokowi - Ma’ruf meraih 86.773.220 suara 55,71 persen. Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mendapat 68.985.566 suara atau 44,29 persen.
"Hasil resmi tetap harus menunggu KPU, tetapi dari kajian kami dan hasil quick count (QC) kami, Jokowi berpotensi melenggang dua periode," kata peneliti senior LSI Denny JA Adrian Sofa dalam paparan 100 persen QC Pilpres 2019 di kantonya, Jakarta, Kamis (2/5).
Dia mengatakan, QC sejumlah lembaga survei yang dipublikasi menunjukkan bahwa Jokowi - Ma’ruf menang dengan selisih 9-11 persen.
Misalnya, Charta Politika 9,42 persen; CSIS-Cyrus Net 11,24 persen; Indikator Politik Indonesia 9,16 persen; Kedai Kopi 9,50 persen; Litbang Kompas 8,90 persen; Median 9,32 persen; Poltracking 9,96 persen; SMRC 9,66 persen.
Selisih terkecil terdapat dalam hasil QC Indo Barometer, yakni 8,70 persen. Selisih terbesar terdapat dalam quick count LSI Denny JA. "Hasil data 100 persen quick count LSI Denny JA menunjukkan bahwa selisih kedua pasangan calon mencapai 11,42 persen," kata Adrian.
Data quick count LSI Denny JA menunjukan bahwa Jokowi - Maruf menang di 21 provinsi di Indonesia. Sementara Prabowo-Sandi menang di 13 provinsi di Indonesia.
Dia menambahkan, jika pemilih Pilpres 2019 tercatat sebesar 192.866.254 dengan asumsi partisipasi pemilih sebesar 80,76 persen versi QC, maka estimasi suara sah pada Pilpres 2019 sebesar 155.758.787 suara.
Menurt Adrian, jika Jokowi - Ma’ruf memperoleh suara sebesar 55,71 persen artinya sama dengan 86.773.220 suara. Prabowo-Sandi memperoleh suara 44,29 persen yang artinya setara dengan 68.985.566 suara.
"Jika selisih kedua pasangan calon sebesar 11,42 persen, artinya selisih itu setara dengan kurang lebih 17 juta suara selisih antara kedua kandidat," ungkap Adrian. (Boy)
Sumber: JPNN.com
Editor : Deslina