Pascapilkada, Banyak Daerah Bergolak

Politik | Senin, 21 Desember 2015 - 10:12 WIB

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Penyelenggaraan pilkada serentak 9 Desember lalu rupanya masih menyisakan banyak persoalan. Terjadi konflik di sejumlah daerah karena pendukung yang tidak terima hasil rekapitulasi suara. Konflik terjadi bahkan sampai terjadi bentrokan dengan aparat kepolisian. Ada juga yang melakukan aksi pengrusakan dan pembakaran di kantor gubernur.

Kericuhan dilakukan oleh massa pendukung pasangan calon yang kalah dalam hasil rekapitulasi suara pilkada. Berbagai tudingan kecurangan ditunjukan kepada sang pemenang ataupun penyelenggara pemilu.

Baca Juga :Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Nelayan yang Sedang Melaut

Misalnya pascapilkada di Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan saat ini berlangsung panas. Massa pendukung keturunan Raja Gowa Andi Maddusila Karaeng Idjo, menyerang kantor Panwaslu setempat.

Sama halnya di Gowa, Pilkada di Sulawesi Tenggara pun menuai kericuhan. Kasus ini bermula ketika puluhan massa pendung pasangan calon Gubernur/ Wakil Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura-Ihwan Datu Adam tak terima dengan hasil penghitungan suara. Mereka menilai hasil yang tertera keliru. Sehingga puluhan massa pun menduduki kantor KPU Sulteng di Palu, Selasa (15/12).









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook