Sebelum melakukan aksi demonstrasi, ratusan massa yang menggunakan pita merah dan putih itu, berkumpul di Taman Kota Pasirpengaraian pukul 10.00 Wib.Massa bergerak dari Taman Kota Pasirpengaraian menuju Kantor Panwas Rohul.
Ratusan massa yang hadir dalam orasinya menduga Komisioner Panwas Kabupaten Rohul sudah “masuk angin”. Terutama dalam menindaklanjuti kejanggalan dan pelanggaran di Pilkada Rohul.
Dalam orasinya, Koordinator Lapangan Muhammad Fadli dan Mukmin Rangkuti menyayangkan keputusan Panwas Rohul yang menghentikan proses penyelidikan terhadap tiga pria berinisial A, S, C yang terindikasi terlibat money politic di PT Padasa Enam Utama Kebun Kalda Kabun
Para pendemo menyebutkan, tiga yang diduga melakukan money politic untuk mengarahkan kepada paslon tertentu itu sudah jelas, barang bukti uang ada, pelaku pemberi uang dan penerima uang yang telah mengaku. Tapi mengapa penanganan kasus dugaan money politic tersebut tidak bisa ditindaklanjuti.
Sebab, terlapor berinisial C mereka terdaftar dalam SK-tim salah satu paslon yang ditandatangani kandidatnya. ‘’Kita minta Panwas Rohul objektif, terhadap dugaan money politic di Kabun. Jangan-jangan Panwas sudah masuk angin, makanya kami datang mau “ngerok” bapak dan ibuk Panwas,’’ teriak Fadli yang disambut oleh massa yang hadir.
Selain kasus money politic, tuntutan dari massa, mendesak Panwas Rohul agar menyelesaikan dugaan pelanggaran serta kecurangan proses pencoblosan di sejumlah TPS yang ada di Kecamatan Bonai Darussalam, sebelum pelaksanaan Rapat Pleno Rekapitulasi penghitungan suara tingkat kabupaten oleh KPU Rohul, Kamis (17/12) mendatang.