5. La Nyalla Ketua DPD RI
Senator dari Jawa Timur La Nyalla Mahmud Mattalitti akhirnya terpilih menjadi ketua DPD 2019-2024. Nyallah mengalahkan tiga senator lain, Nono Sampono, Mahyudin dan Sultan Bactiar Najamuddin dalam voting yang memperebutkan 134 suara pada Sidang Paripurna DPD 1 Oktober 2019.
Perolehan suara Nono dan La Nyalla saling kejar-kejaran. Kedua calon saling mengumpulkan suara. Keduanya sempat dibayang-bayangi oleh perolehan suara Sultan dan Mahyudin.
Pimpinan sementara Jialyka Maharani lantas membacakan hasil penghitungan suara.
"Diperoleh hasil suara terbanyak pertama La Nyalla Mahmud Mattalitti dengan 40 suara," kata Jialyka dari meja pimpinan.
Nono meraih posisi kedua dengan 40 suara, Mahyudin di tempat ketiga meraih 28 suara, serta di posisi empat Sultan 18 suara. Satu suara abstainm "Jadi, total 134 suara," ungkap Jialyka.
Sabam Sirait mempertegss La Nyalla terpilih sebagai ketua DPD 2019-2024. "Yang terpilih dengan persetujuan sidang paripurna La Nyalla Mattalitti," kata Sabam.
Sementara, Wakil Ketua I DPD adalah Nono Sampono. Wakil Ketua II DPD Mahyudin. Wakil Ketua III DPD Sultan Bactiar.
Ketua dan wakil ketua DPD lansung dilantik pada malam itu juga.
La Nyalla saat menyampaikan visi misinya meminta izin untuk memperlihatkan film dari video yang diputar di sidang. "Bapak ibu yang saya hormati jika saya dipercaya memimpin DPD RI, saya memiliki skala prioritas program jangka pendek menyangkut kepentingan anggota DPD RI yang akan saya perjuangkan," kata mantan ketua umum PSSI itu.
Nyalla memberikan beberapa catatan penting untuk DPD. Pertama, Nyalla menegaskan sejak DPD pertama kali berdiri hingga saat ini, hanya ada empat kantor di daerah. Yakni Yogyakarta, Sumatera Selatan dan Nusa Tenggara Timur. Nyalla akan membangun lagi kantor DPD di daerah. "Ini harus diteruskan. Saya akan berkoordinasi dengan beberapa gubernur. Itu sudah disiapkan tanahnya sebagai hibah dsri pemda," ujar Nyalla.
Karena itu, Nyalla menegaskan, banyak anggota DPD dari daerah yang tidak memiliki rumah di Jakarta. Sementara, kata dia, anggota DPR disediakan rumah dinas. "Saya akan berbicara dengan menteri keuangan agar ada skema bantuan bagi anggota DPD," katanya.
Ketiga, Nyalla mengaku akan menghidupkan kembali kausus perempuan yang pernah ada. "Saya terus terang melihat banyak perempuan, tetapi yang dilantik tadi semuanya laki-laki. Miris buat saya," jelasnya.
Keempat, kata Nyalla, kunjungan kerja anggota DPD untuk keluar negeri harus dibiayai dengan sistem lumpsum, bukan at cost. "Anggota DPD yang bertugas di luar negeri harus mendapat fasilitas untuk membawa staf seperti yang terjadi di DPR RI," jelasnya.
Kelima, kata dia, dukungan tenaga ahli bagi anggota DPD selama ini hanya tiga staf. Padahal, ujar Nyalla, dapil DPD itu terdiri dari satu provinsi. "Menurut saya seharusnya ditunjuk minimal lima orang staf," papar Nyalla.
Lebih jauh Nyalla menegaskan dirinya percaya bahwa jabatan dan apa pun yang terjadi dalam diri seseorang adalah takdir yang sudah ditetapkan. "Jika saya tidak mampu menjaga amanat insyaallah saya tidak terpilih, sebaliknya jika saya bertekad dan berikhtiar insyaallah takdir akan datang melalui hati nurani anggota, bapak ibu sekalian," pungkas Nyalla.
Sisi lain La Nyalla memerintahkan senator untuk mengangkat persoalan daerah ke tingkat nasional. Nyalla menjelaskan, DPD lahir dari konsensus politik nasional untuk memperkuat fungsi perwakilan daerah di tingkat nasional, di samping perwakilan politik DPR . Gagasan dasar pembentukan DPD adalah menjembatani kepentingan daerah dengan kebijakan nasional, sekaligus memberi peran yang lebih besar kepada daerah dalam pengambilan keputusan politik yang berkaitan langsung dengan daerah.
"Karena itu saya menekankan kepada seluruh Senator untuk mengangkat persoalan daerah ke tingkat nasional. Bukan sebaliknya, membawa isu nasional ke daerah," kata Nyalla. saat membuka Press Gathering DPD bersama Koordinatoriat Wartawan Parlemen di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (1/11). (boy/jpnn)
Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal