Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, perolehan suara pasangan calon presiden Joko Widodo-Ma’ruf Amin unggul 63 persen. Sedangkan Prabowo-Sandiaga hanya 37 persen.
Angka itu berdasarkan perolehan suara dari BSPN PDIP hingga pukul 14.10 WIB dengan suara masuk berdasarkan rekapitulasi dokumen C1 sebanyak 10.692.923 pemilih atau 7,3 persen dari jumlah total suara.
’’Ini data-data masuk, dokumen C1 bisa saja dicek secara random,’’ ujar Hasto di DPP PDIP, Jakarta, Jumat (19/4/2019).
Hasto juga mengatakan, data yang dimiliki oleh PDIP siap diaudit ataupun dibandingkan dengan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. ’’Kalau KPU mau membandingkan antara data kami dengan Gerindra, BPN kami juga siap untuk dicek,’’ katanya.
Menurutnya, hasil quick count yang dibeberkannya ini untuk menunjukan transparansi ke publik. Sehingga tidak ada lagi main klaim kemenangan seperti yang dilakukan oleh kubu pesaingnya.
’’Ini bagian transparansi ke publik. Terlalu bahaya untuk urusan strategis, kalau isinya main klaim,’’ ungkapnya. Terpisah, Kepala BSPN Arif Wibowo menjamin keaslian hasil penghitungan suara Pilpres dari PDIP yang berdasarkan salinan C1. Bahkan dia mengatakan hasil quick count bukan rekayasa angka-angka.
’’Tidak hanya parpol koalisi, relawan Jokowi juga memiliki data C1 hasil pemungutan suara di TPS. Kami tantang BPN, kita adu data terbuka,’’ kata Hendrik di Jakarta, Jumat (19/4/2019).