53 Ormas dan LAMR Desak Polda Usut Persekusi Neno

Politik | Rabu, 29 Agustus 2018 - 13:00 WIB

53 Ormas dan LAMR Desak Polda Usut Persekusi Neno
Neno Warisman. (INTERNET)

BAGIKAN



BACA JUGA


Terkait desakan ini, Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto berjanji akan mendalami adanya dugaan persekusi dan keterlibatan ‘orang luar’ yang berbuat rusuh. Dia juga mempertanyakan apakah pihak tersebut sudah melaporkan dugaan tersebut ke Polda Riau.

“Sudah melapor dia?” ujar Sunarto saat dihubungi, Selasa (28/8). Terkait dengan desakan tersebut, akan menjadi masukan baginya. “Kita jadikan masukan,” sebut mantan Kabid Humas Sulawesi Tenggara tersebut.

Ditanya langkah hukum yang akan dilakukan Polda Riau, Sunarto belum bisa menjelaskan dengan rinci. “Itu kan informasi. Informasi untuk kita dalami. Kita dalami dulu seperti apa,” ujarnya.

LAM Riau menyebut, bahwa hari ini akan dilakukan pertemuan dengan Kapolda Riau, Brigjen Pol Widodo Eko Prihastopo. Namun dia tak mengetahuinya. “Nggak tahu, tanya sama LAM lah,” ujarnya.

Ganti dengan #2019PrabowoPresiden

Partai Gerindra tidak ingin berlarut-larut dengan polemik gerakan #2019GantiPresiden. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menilai perlu ada gerakan tagar baru sebagai pengganti. Dia menginisiasi tagar #2019PrabowoPresiden sebagai pengganti #2019GantiPresiden.

“Gerindra ingin mencoba mempertegas esensi dari gerakan #2019GantiPresiden menjadi #2019PrabowoPresiden,” kata Dasco di kompleks parlemen, Selasa (28/8).

Menurut Dasco, suasana politik menuju Pemilu 2019 harus dibuat kondusif. Potensi perpecahan antar elemen masyarakat harus dihindari. Karena itu, tagar #2019PrabowoPresiden juga dirasa lebih mengena pada kampanye pasangan Prabowo-Sandiaga Uno. “Supaya suasana lebih sejuk,” ujarnya menegaskan.

Dasco menambahkan, tagar #2019PrabowoPresiden perlu lebih disuarakan. Dia mengajak para elemen simpatisan pendukung Prabowo-Sandi untuk proaktif menyebarkan tagar itu. “Jadi, mari semua bekerja demi #2019PrabowoPresiden,” imbuhnya.

Politikus PDIP Masinton Pasaribu mengatakan, tagar yang diinisiasi Dasco lebih jelas dan tidak provokatif. Sah-sah saja mengampanyekan Prabowo Presiden. Karena Prabowo sudah jelas diusung Partai Gerindra, PKS, PAN, dan Partai Demokrat sebagai capres dengan cawapres Sandiaga Uno.

Begitu juga Jokowi-Ma’ruf yang diusung sebagai capres-cawapres. Para pendukungnya sah-sah saja mengusung tagar #2019PresidenTetapJokowi. Karena mereka ingin Jokowi kembali menduduki jabatan presiden dua periode. “Hal itu dibenarkan dalam pemilu,” terang dia saat ditemui di Posko Cemara kemarin.

Tagar Prabowo Presiden sangat berbeda dengan #2019GantiPresiden. Menurut anggota DPR dari Fraksi PDIP itu, gerakan #2019GantiPresiden tidak jelas kelaminnya. Dia menilai gerakan itu merupaya mengganti presiden di luar mekanisme pemilu. Jadi, kata dia, target utamanya adalah mengganti presiden. Namun, target itu gagal. Target kedua, terang Masinton, gerakan tersebut untuk menurunkan elektabilitas Jokowi dengan cara-cara provokatif. (far/bay/lum/jun/agm/jpg/ted)

Laporan SARIDAL MAIJAR, Pekanbaru









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook