Resmi Hengkang dari Koalisi Perubahan, Demokrat Resmi Cabut Dukungan terhadap Anies Baswedan

Politik | Jumat, 01 September 2023 - 22:16 WIB

Resmi Hengkang dari Koalisi Perubahan, Demokrat Resmi Cabut Dukungan terhadap Anies Baswedan
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon. (ISTIMEWA)

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Partai Demokrat secara resmi memutuskan tidak lagi mendukung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) pada Pilpres 2024. Keputusan ini ditetapkan, setelah Majelis Tinggi Partai Demokrat menyikapi penetapan sepihak Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yang memasangkan Anies dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

"Kami Partai Demokrat memutuskan mencabut dukungan ke Anies Baswedan dalam Pilpres 2024," kata Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Jansen Sitindaon dalam cuitan pada akun media sosial X, Jumat (1/9/2023).


Menurut Jansen, keputusan hengkang dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), karena telah terjadi pengingkaran terhadap isi piagam koalisi.

"Kami Partai Demokrat memutuskan tidak lagi berada/keluar dari koalisi perubahan karena telah terjadi pengingkaran terhadap isi piagam koalisi," tegas Jansen.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebelumnya menyesalkan cara berpolitik Surya Paloh dan Anies Baswedan yang dinilai sangat buruk. Ia menyesalkan, langkah politik keduanya secara diam-diam menyepakati kerja sama politik dengan PKB melebihi batas kepatutan moral dan etika politik.

 “Kalau bisa menggunakan istilah bahasa Inggris, this is really ugly (manuver Paloh dan Anies). Mudah-mudahan kita (Demokrat) tidak melakukan perilaku politik seperti itu,” ucap SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Jumat (1/9/2023).

Presiden RI keenam itu mengakui dalam berpolitik memang terdapat strategi, taktik dan siasat. Namun, cara yang dilakukan Anies dan Surya Paloh sangat di luar nalar terhadap Demokrat.

“Saya mengerti kita semua mengerti politik itu menang penuh strategi, penuh siasat, penuh taktik, caranya banyak, tapi saya tidak menyangka kalau tindakan itu sejauh ini. Menurut saya melebihi batas kepatutan moral dan etika dalam politik, kasar,” cetus SBY.

SBY mengungkapkan, selama dirinya terjun dalam dunia politik, baru kali ini mengalami pengkhianatan yang dilakukan partai politik (parpol) mitra koalisi.

“Saya juga mengerti politik saya pernah menjadi capres dua kali saya pernah bersama-sama membangun koalisi dengan mitra dan tidak ada yang saya rasakan, seperti yang terjadi tiga hari yang lalu itu,” pungkas SBY.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman

 









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook