JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda mengatakan, Partai Gerindra akan sia-sia jika berkoalisi dengan Partai Golkar dan PAN di Pilpres 2024. Sebab, ia menilai Partai Golkar dan PAN tidak memiliki efek elektoral apapun bagi kemenangan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
"Saya sering sampaikan kalau ada partai misalnya PAN dan Golkar gabung (koalisi Gerindra), saya nyebutnya itu reuni 2014 dan tidak akan berefek apapun di mata saya bagi pemenangan di Pilpres 2024," kata Huda di kantor DPP PKB, Jakarta, Selasa (1/8/2023).
Beda halnya dengan PKB, Huda menyebut partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu diklaim mampu memenangkan Prabowo Subianto. Pasalnya, Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang digagas Gerindra dan PKB saling melengkapi dan bisa mengisi kekurangan Prabowo Subianto yang selalu kalah di Jawa Tengah dan Jawa Timur dalam Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.
"PKB adalah partai politik yang memenangkan pemilu 2019 di Jawa Timur dan pemenang kedua di Jawa Tengah, saat yang sama Gerindra pemenang di Jawa Barat dan Banten. Jadi dua-duanya saling melengkapi," ucap Huda.
Apalagi, Gerindra dan PKB sudah teken perjanjian dalam memenuhi persyaratan presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden 20 persen kursi di parlemen atau 25 persen suara sah secara nasional sebagaimana diatur dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Karena itu, ia meyakini koalisi Gerindra-PKB sudah bisa mengusung pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024.
"PKB dan Gerindra sama-sama butuh untuk memenuhi 20 persen presidential threshold, butuhnya itu realistis dan objektif," pungkas Huda.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Edwar Yaman