Jackline mengatakan, musik adalah bahasa universal yang dapat dengan mudah diterima banyak orang. Musik punya magnet yang luar biasa. Contohnya di Festival Cross Border Atambua 2017, dimana seluruh lapisan masyarakat berkumpul dan menikmati sajian yang disuguhkan. Dia pun sepakat jika musik merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dengan pariwisata.
Musik bisa menjadi satu instrumen yang dapat menarik wisatawan untuk datang ke satu daerah. Lebih lanjut Edwin Marshal, pemain gitar Cokelat mengatakan, negara-negara seperti Singapura sendiri telah menjadikan konser musik sebagai salah satu usaha dalam menarik wisatawan.
"Karena musik memang punya magnet seperti itu. Kami sangat senang saat ini pemerintah turun langsung membuat event ini, karena memang musik bukan hanya hiburan tapi sebagai media yang dapat menarik kehadiran wisatawan," ujar Edwin.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga sepakat dan telah berulang kali mengatakan bahwa musik adalah bahasa universal. "Untuk menciptakan crowd memang perlu bahasa universal dan musik adalah salah satu jawabannya," kata Menpar.
Karena itu ujar Menpar, Kementerian yang dipimpinnya juga kerap hadir dan memberi dukungan dalam berbagai penyelenggaraan konser musik.
Terkait dengan penyelenggaraan acara di crosborder area, dikatakannya merupakan salah satu cara yang efektif dalam menarik kunjungan wisman.