"Silahkan menyebrang, tempat anda untuk menyaksikan konser ini sudah kami sediakan dengan baik, pintu perbatasan kami buka dengan lapang, dan perbatasan akan buka dengan pintu yang lebih banyak. Kami jamin aman, dan silahkan datang saudaraku membawa keluarga, karena Atambua sangat indah untuk disambangi," ujar Jap.
Lebih lanjut Jap mengatakan, setelah mendapatkan kepastian tanggal dari pihak manajemen Slank dan Kemenpar, maka pihaknya langsung berkoordinasi dengan seluruh elemen terkait di Atambua, unsur keamanan dan stakeholder pimpinan di Belu.
"Bahkan, kami dan Kemenpar telah mengirim tim promosi ke negara tetangga, agar acara ini berjalan sukses dan lancar, tentunya berdampak besar bagi pariwisata Indonesia," kata Jap.
Sebelumnya, Atambua juga mendatangkan Cokelat dan Jamrud pada tanggal 28 Agustus yang lalu. Pertunjukan yang dihadiri ribuan penonton itu tidak hanya wisatawan lokal, tapi juga masyarakat Timor Leste yang menyeberang melalui pintu perbatasan. Atambua memang berbatasan langsung dengan Timor Leste.
Saat itu, Jackline Rossy, vokalis Cokelat mengaku tidak menyangka dengan respons yang besar dari masyarakat. Termasuk kehadiran wisatawan dari Timor Leste. "Apalagi aku ada darah NTT. Dari dulu pengen banget bisa main di Atambua, dan akhirnya sekarang bisa terwujud," ujar Jackline saat itu usai konser.