Wakil Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, yang menutup event mengaku akan mensuport penuh gelaran musik klasik seperti ini. Bahkan Pemkot Semarang bersedia memberikan space di Kota Lama Semarang dengan konsep outdor (luar ruang).
"Kota Lama Semarang itu Little Netherland, musik klasik seperti piano dan biola sangat pas jika dimainkan di Kota Lama, kami berharap event kedepan bisa memakai Kota Lama, karena ada tempat outdoor disana, suasana pun akan bernuansa sangat klasik Eropa sekali dengan bangunan kuno gaya klasik di sana," paparnya.
Ita, sapaan akrabnya mengaku salut dengan Opus Nusantara yang mampu menyelanggarakan event bergengsi musik klasik ini di Semarang dalam waktu dua minggu dengan dua event berbeda.
"Dua minggu lalu kompetisi piano juga di Semarang, sekarang biola, saya ingin dua event ini dikawinkan kedepannya. Saya akan mengusulkan memperebutkan Piala Walikota Semarang," tukasnya.
Direktur Opus Nusantara selaku penyelenggara, Nora Aprilita, menjelaskan
Dari 105 peserta, 90 persen dari luar kota. Seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Bogor, Cirebon, Pekanbaru, Bintan, Batam, dan lainnya. Sisanya 10 persen dari Semarang.
"Kompetisi ke tiga ini lebih berkualitas. Tingkat keahlian bermain biola lebih profesional. Mereka benar-benar mempersiapkan diri," katanya.