Pulau yang ramai dikunjungi wisatawan yakni, Pulau Kelelawar dan Pulau Pasir. Di Pulau Kelelawar, mata para pelancong akan dimanjakan dengan puluhan ribu ekor kelelawar yang terbang mengelilingi pulau tersebut.
“Para yacther bisa mengelilingi kepulauan ini dalam waktu satu hari. Sambil mengelilingi pulau, mereka juga bisa melihat keindahan alam bawah laut dari atas perairan yang tenang. Namun jika tak puas dengan hanya melihat pemandangan dan kehidupan kelelawar, wisatawan bisa snorkeling dan diving di perairan ini. Saksikan sendiri keanekaragaman hayati bawah lautnya dan nikmati berenang di perairan yang jernih ini,” papar Paulus.
Salah satu dari 17 pulau itu, lanjut Paulus, juga terdapat hewan Komodo yang jenisnya berbeda dengan yang ada di Pulau Komodo di Labuan Bajo. Keberadaan komodo di Pulau Mboa ini masih sangat liar dan alami sehingga masih agak susah ditemui.
"Nanti akan kami kembangkan bagaimana caranya komodo-komodo ini terbiasa di satu titik, sehinhga bisa disaksikan para wisatawan dari atas kapal di pinggiran laut. Kami juga terus melakukan riset terhadap hewan langka ini," ungkap Paulus.
Sejak berangkat dari Opua di New Zealand pada awal Juli, puluhan yachter ini masuk ke Indonesia via Papua Nugini. Dari Royal Papua Yacht Club di Port Moresby di Papua Nugini, kapal berlayar dan memasuki perairan Indonesia dan telah mengeksplore beberapa persinggahan seperti Debut (23-27 Juli), Banda (30 Juli-2 Agustus), Buru Selatan (5-8 Agustus), Buton Utara (11-14 Agustus) dan Wakatobi (16-19 Agustus).