Kalau kita melakukan perbandingan dengan negara luar, maka kita bisa melihat begitu banyak kota-kota, negara-negara yang sebenarnya tidak mempunyai apa-apa tetapi terkenal secara konsisten menyelenggarakan festival-festival setiap tahun secara tidak pernah putus.
Bahkan kalau membandingkan dalam negeri, ada contoh riil. Seperti kabupaten Jember yang sebelumnya tidak dikenal dalam peta kepariwisataan. Namun kemudian Jember langsung ada dalam Top Of Mind karena adanya Jember Fashion Carnaval yang secara konsisten dilaksanakan.
“Begitu juga Banyuwangi yang langsung dikenal dalam dunia pariwisata internasional karena dalam lima tahun terakhir konsisten melaksanakan berbagai festival dan event setiap tahunnya,” ujar Menpar Arief Yahya.
Karena itu Menpar yakin event-event tersebut termasuk Festival Sriwijaya akan menjadi salah satu ikon yang bisa mencitrakan Palembang dan Sumatera Selatan sebagai destinasi pariwiasta berkualitas sehingga makin menarik kedatangan wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara.
"Tahun ini konsentrasi kita adalah meningkatan jumlah kunjungan Wisman (wisatawan mancanegara) ke Indonesia. Meski targetnya masih melingkupi wilayah Bali, Kepulauan Riau dan Jakarta sebagai tujuan utama wisman, namun perlu juga ada daerah-daerah baru sebagai tujuan wisata baru. Sebagai daerah yang kental dengan sejarah peradaban kerajaan Sriwijaya di masa lampau, Sumatera Selatan telah siap dan telah mempersiapkan segala hal yang berkaitan dengan peningkatan pariwisata sehingga menjadi tontonan menarik bagi wisnus dan wisman yang berkunjung ke Sumsel," jelas Menpar Arief Yahya.(adv)