Deputi Bidang Pengembangan Pariwisata Mancanegara, Kementerian Pariwisata, I Gede Pitana memuji kembali terselenggaranya Festival Sriwijya ke-26 tahun 2017. Dilihat dari waktu penyelenggaraan yang sudah berlangsung sejak lama, maka Festival Sriwijaya adalah festival tertua kedua di Indonesia.
“Sejak tahun 1991 masyarakat dan pemerintah Sumatera Selatan secara berkelanjutan melaksanakan Festival Sriwijaya ini. Menjadikan festival tertua kedua di Indonesia setelah Pesta Kesenian Bali,” ujar I Gde Pitana.
Menurutnya pelaksanaan festival ini akan dapat memajukan pariwisata di Sumatera Selatan. Terlebih dalam menyambut Asian Games 2018, sehingga lebih banyak lagi publik yang mengenal kebudayaan dan ragam pariwisata di Bumi Sriwijaya ini.
“Saya benar-benar bangga terhadap eksistensi pelaksanaaan Festval Sriwijaya karena akan dapat memajukan pariwisata,” kata Pitana.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebut penyelenggaraan festival merupakan salah satu cara yang paling efektif dalam mempromosikan satu daerah atau destinasi pariwisata yang ujungnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sebuah event, ujar Menpar, memiliki manfaat ganda. Yaitu manfaat langsung dan tidak langsung. Manfaat yang pertama adalah memperkenalkan destinasi, dan kedua bisa menjadi ikon untuk mendatangkan wisatawan langsung pada saat event berjalan.
Selanjutnya memacu masyarakat lokal dalam mengembangkan kreatifitas dan secara langsung terlibat dalam kepariwisataan.
“Tidak kalah pentingnya sebuah event atau festival akan menggairahkan dan membangkitkan kesenian dan kebudayaan lokal yang merupakan modal dasar pembangunan kepariwisataan,” kata Arief Yahya.