Arief mengatakan dengan penawaran More For Less ini, angka kunjungan di Batam Bintan khususnya pertengahan minggu bisa naik hingga tiga kali lipat. Berdasarkan data, pada akhir pekan (weekend) rata-rata kunjungan 80 -90 persen. Sementara di pertengahan pekan (weekdays) 20 persen.
"Jomplang seperti ini tidak baik. Kalau More For Less ini diberlakukan mungkin yang 20 persen ini bisa naik tiga kali lipat. Untuk akomodasi bisa naik 20 persen, atraksi naik 120 persen, dan average growth untuk low season naik 60 persen. Untuk yang ikut program ini," kata Arief.
Deputi Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana yang didampingi Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Rizki Handayani Mustafa terlihat antusias mengawal program ini. Apalagi, program ini mendapat respon positif dari pelaku usaha yang ada di Indonesia, Malaysia dan Singapura.
“Banyak yang antusias. Semua setuju ketika harga didiskon habis, justru bisa mendapatkan hasil yang lebih besar. Excess capacity dikumpulkan, lalu dipaket murahkan. Setelah itu, kita promosikan dengan menarik” tutur Pitana.
Yang jadi pertanyaan kok industri mau? Padahal tak ada subsidi dari pemerintah. Kemenpar yang mengawal, menjembatani dan monitoring, hanya bisa membantu dari sisi promosi. Tapi mengapa program ini justru didukung operator ferry dengan mendapatkan 105 ribu tiket diskon?