Ini artinya
pariwisata telah dijadikan leading sector Republik Indonesia ke depan.
Karena merupakan industri yang paling sustainable, paling menyentuh ke
level bawah masyarakat dan performansi tiap tahunnya menanjak.
“Dengan
komitmen presiden tersebut, maka seluruh kementerian dan lembaga (K/L)
mendukung pengembangan infrastruktur pariwisata. Teurtama di 10
destinasi prioroitas,” kata dia.
Target
20 juta wisman dan 270 juta wisnus di tahun 2019 ditekankan mantan
Dirut Telkom ini bukan merupakan target Menpar. Melainkan target
langsung dari presiden Republik Indonesia.
“Konsekuensinya
kalau itu target Presiden Republik Indonesia, maka seluruh kementerian
atau lembaga wajib mendukung. Apa saja yang diputuskan oleh presiden
langsung ditindaklanjuti di tingkat kementerian secara incorporated.
Atau yang sering saya sebut sebagai Indonesia Incorporated,” ujar Arief
Yahya.
Inilah
yang harus juga terjadi di daerah. Terutama yang mempunyai potensi
pariwisata dan sudah menempatkan diri sebagai destinasi pariwisata.
Ia
bersama presiden adalah orang-orang yang yakin bahwa ekonomi kreatif
termasuk pariwisata di dalamnya akan menjadi koor ekonomi bangsa
“Jadi
beruntunglah, Pak Presiden kita commited terhadap pariwisata. Kita
harus gunakan momentum yang sangat baik ini membangun pariwisata,” kata
dia.
Presiden,
kata Menpar, sebelumnya telah dua kali mengapresiasi kinerja
Kementerian Pariwisata. Sampai bulan Juni pertumbuhan wisatawan
mancanegara mencapai 22,4 persen.
Seberapa besar pertumbuhan itu?
Dibanding
dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang 5,01 persen, maka terbilang
pertumbuhan wisman yang identical dengan penerimaan devisa naik empat
kali lebih cepat dari pertumbuhan ekonomi nasional.
“Saya
sering katakan kenali musuhmu, kenali dunia. Kenali dirimu maka kamu
akan memenangi peperangan. Kita tumbuh 22 persen, ASEAN tumbuh enam
persen dan dunia tumbuh lima persen. Kita jauh lebih cepat dari regional
dan global,” kata Menpar.
Namun
ia mengingatkan untuk tetap mengenali “musuh” dalam arti pesaing. Yakni
Vietnam yang bersama Indonesia masuk ke dalam “Top 20 the Fastest
Growing Destination in the World”.
“Vietnam
tumbuh 24 persen dan kita 22 persen dan itu kita harus akui. Rahasia
suksesnya Vietnam, mereka melakukan deregulasi,” ujarnya.
Untuk
branding, tahun 2017 Wonderful Indonesia rangking 47 dan masuk cluster
1. Amazing Thailand ada di rangking 68 dan Truly Asia Malaysia di
rangking 85.
Namun untuk mencapai tingkatan itu tentunya tidak mudah. Harus membawa tatanan bekerja untuk bangsa dan negara.