(RIAUPOS.CO) - Berbagai talenta yang dimilikinya itu membuat dia semakin menghargai sebuah kekompakan dalam sebuah tim. “ Jujur ini membuat aku belajar gimana cara bekerja sama dalam suatu tim dengan baik. Terutama dukungan orang tua juga sangat besar. Selama yang aku lakukan itu positif, orang tua pasti akan selalu kasi dukungan,” ujar wanita kelahiran Wonosobo 28 Oktober tahun 2000.
Selain itu, dunia modelling juga telah dicoba Pauline dari bangku sekolah dasar di kelas enam. Namun, barulah mulai berfokus kearah lomba sejak dikelas sepuluh. Ia bercerita awalnya diarahkan kedua orangtuanya hingga kemudian ia terbiasa dan menyukai dunia modelling dan dancer tersebut.
“Kalau dunia dancer dan modelling, kenapa tertarik? Karena awalnya aku orangnya nggak percaya diri. Setelah mencoba masuk kedunia modelling, aku jadi nggak takut lagi tampil di depan orang banyak,” tuturnya.
Dengan mendapat bimbingan dance dari ekskul di sekolah, Pauline yang awalnya tidak ada basic dance sama sekali menjadi bersemangat dan tekun berlatih sehingga meraih juara kemudian. Bersama Dharma Loka dancer crew (DlD crew) berbagai ajang lomba dance di iven basket dan futsal ataupun yang diadakan di pusat perbelanjaan sering diikuti Pauline.
“Untuk lomba gitu biaya drescode biasanya kami biaya sendiri, tapi kadang sekolah juga yang membiayai. Beda lagi kalau untuk makan dan transportasi, itu sekolah yang membiayakan semua,” ungkap.
Setelah duduk di bangku kuliah di tahun pertama dengan meraih beasiswa RAPP di Jurusan Teknologi Pulp and kertas Fakultas Teknik Universitas Riau, Pauline fokus untuk berkuliah sesuai dengan keinginan orangtuanya.(cr8)
