(RIAUPOS.CO) - HENNY Sella Margaretha Silaban atau yang akrab dipanggil Henny ini merupakan mahasiswa semester 3 jurusan Ilmu Hukum, Universitas Riau. Gadis 19 tahun ini memiliki segudang prestasi di bidang akademis seperti debat. Diakui Henny, ia aktif dalam bidang debat ini sejak duduk di bangku SMA. Henny yang bersekolah di SMA Negeri 1 Pekanbaru pada masa itu didukung oleh pihak sekolah untuk mengikuti perlombaan debat tersebut. Selain aktifnya Henny dibidang akademis, ia juga aktif dibidang non-akademis.
Gadis berdarah batak ini baru saja mengikuti ajang kompetisi Zetizen Face Boy and Girl 2018. Masuknya Henny ke ajang ini membuat ia berpikir 180 derjat karena berbeda dari konteks kompetisi sebelumnya yang ia ikuti. Hingga akhirnya, ia mendapatkan gelar Top 5 Zetizen Face Girl 2018. Gelar itu menjadikan kebanggaan tersendiri olehnya karena mendapatkan suatu pengalaman baru. “Henny ingin menjadi inspirasi untuk orang-orang meskipun sedang berada di masa yang sulit,’’ ujar Henny.
Dulunya Henny mendapatkan pengalaman pahit saat SD. Karena diremehkan dan dihina dengan pekerjaan ayahnya sebagai pemulung. Padahal, seringkali Henny berangan untuk menjadi juara kelas. Namun, selalu saja Henny dihina oleh orang-orang disekitarnya. Demi tekad yang kuat untuk membanggakan orang tuanya, ia berusaha keras dari SD hingga perkuliahan untuk membanggakan orang tuanya.
“Saya sadar bahwa, jika saya begini terus, maka saya akan tetap dihina oleh orang-orang. Makanya, saya menjadi pribadi yang tangguh dengan mengingat orang tua saya sebagai motivasi hidup,’’ ucap Henny.
Henny sebagai anak yang pertama dari enam bersaudara mengaku, ingin menjadi panutan bagi adik-adiknya. Sehingga jejaknya dapat diikuti oleh adik-adiknya kelak. Henny juga mengaku ingin sekali menjadi mahasiswa yang berprestasi. Agar dapat membuktikan bahwa ia dapat mengalahkan orang-orang yang meremehkan dirinya dulu.
Henny juga berpesan bagi orang-orang yang meremehkannya untuk selalu berpikiran positif. Dan mengingat diri bahwa roda itu selalu berputar. Kadang keadaan juga tidak selalu berada diatas dan tidak selalu berada dibawah. Untuk itu lebih baik saling menghargai dibandingkan dengan meremehkan seseorang.
Kini, hinaan masa lalu tersebut telah berhasil ia balas. Bukan dengan hinaan pula. Melainkan dengan prestasi dan pencapaiannya saat ini. Henny memilih cara yang elegan untuk membalas rasa sedihnya terhadap orang-orang yang dulu memandangnya sebelah mata.
Ia berharap, kisahnya bisa menjadi inspirasi bagi para wanita di luar sana. ‘‘Sebagai perempuan, kita harus kuat. Buktikan kalau hal negatif yang dipikirkan orang terhadap kita itu tidak benar. Caranya dengan berusaha menjadi yang terbaik. Jangan justru terpuruk dan minder,’’ tutupnya. (t/azr)