(RIAUPOS.CO) - Dini, begitu siswa kelas XII SMA Negri I Pekanbaru jurusan IPA ini disapa, memilih fokus untuk belajar saat ini. Bahkan menurut dara kelahiran Makasar, 5 April 2001 ini, kedua orang tuanya memberikan kebebasan dan dukungan baginya untuk mencari tempat les yang sesuai dengan jurusan dan tentunya bisa membuat dirinya lebih nyaman belajar.
Alhamdulillah, aku pilih les privat dan mendapat dukungan penuh papa-mama. Jujur, aku orangnya nggak suka belajar ramai-ramai. Rasanya lebih konsentrasi kalau aku les privat di rumah. Bukan hanya sekadar lebih leluasa bertanya sama yang ngajar, tapi juga buat aku lebih nyaman, aku Dini yang mengklaim dirinya cendrung pemalu.
Bicara soal talenta yang dimilikinya, Dini yang memiliki postur tubuh ideal dan tampak luwes di sesi pemotretan, ogah kalau harus ikut-ikutan terjun ke dunia modelling. Aku hobi nyanyi. Namun sejauh ini buat hibur diri sendiri, soalnya aku suka nggak Pede kalau nyanyi di depan umum. Ya, sekadar nyanyi buat hibur diri saja, ujar gadis bermata belo ini sambil ketawa kecil dan bersandar manja pada sang mama, Karneni yang dulu berprofesi sebagai Polisi Wanita (Polwan).
Dengan usianya yang masih muda, Dini menyadari mengeksplor diri merupakan langkah positif dalam mencari jati diri dan potensi yang dimiliki. Apalagi menekuni apa-apa yang disukai. Emang, hobi jika ditekuni dengan serius, akan membuka peluang menjadi ladang uang. Jadi bagiku, hidup ini dijalani dulu apa adanya. Seperti mama, dulunya seorang polisi wanita yang sangat peduli dengan kesehatan dengan selalu mengkonsumsi produk makanan sehat. Begitu dia tahu ada celah bisnisnya, ditekuni dan diseriusi, ternyata menjadi ladang uang, ujar Dini melirik mamanya.
Obsesinya menjadi dokter gigi, karena menurutnya profesi itu punya banyak waktu untuk keluarganya kelak. Ingin jadi dokter gigi, namun punya cukup waktu urus keluarga nanti, ujar Dini tersipu-sipu malu-malu,
Namun jauh dilubuk hatinya, Dini mengatakan apapun nanti profesinya, yang utama bisa menjadi orang yang bermanfaat bagi banyak orang. Sekalipun itu nanti akan menjadi dokter di bisnis yang ditekuni mama nya saat ini. Ditanya soal motto hidupnya, Dini spontan mengatakan hidup ini harus dijalani apa adanya.
Disinggung pandangannya tentang remaja sebaya yang menghabiskan banyak waktu untuk hang out ke mall dan duduk di kafe, gadis bermata indah ini santai berujar, Memang sudah trend remaja zaman now. Tinggal kita mau ikut atau tidak. Jadi semuanya tergantung pilihan kita. Yang pasti Dini juga tak akan men-justice bahwa remaja yang hobi begitu, salah.Sesuai usialah. Ini emang tren-nya juga , lagi-lagi dengan tawa polosnya.
Kalau dirinya pribadi, kenyamanan ada di rumah. Papa dan Mamanya bisa menjadi teman yang baik baginya untuk berbagi cerita. Kalau soal curhat, emang banyak sama mama sich. Tapi sejauh aku bisa selesaikan, aku pendam dan selesaikan sendiri. Sebagai anak, aku banyak belajar dari kerapian mama dan kedisplinan papa. Kadang kalau kamar dah berantakan mama yang negur. Kalau aku terlalu asyik bermain gadget, papa suka menegur. Buat aku positif banget, akunya jujur.
Kedekatan dia dengan sang mama juga terlihat dari selera fashion. Kebetulan baju dan sepatu kita seukuran. Cuma dari selera fashion aku orangnya agak ribet. Pengennya terlihat perpect ngitu. Busananya harus matching ngitu. Kalau mama lebih santai, aku Dini yang diaminin sang mama, Karneni yang setia menemani sesi wawancara di kediaman mereka di Jalan Nuri 11 Sukajadi, Pekanbaru.(lin)
Laporan Deslina, Pekanbaru
Foto-foto MHD Akwan