peneliti menemukan menemukan bahwa anak yang cenderung membuat berantakan saat bermain lebih baik dalam mempelajari benda sekaligus mengingat namanya.
Larissa mengatakan, informasi dari suatu benda yang dilempar atau diacak-acak oleh anak akan lebih mudah mereka ingat. ‘’Sebab, mereka melakukan tindakan itu sambil mencatat informasi di pikirannya. Kami juga memberi obyek non-padat seperti selai, keju, mentega, oatmeal, dan saus cokelat,’’ kata Larissa.
Kemudian, balita-balita itu disodori nama masing-masing obyek dengan kata yang sederhana. Lalu, mereka diberi obyek yang sama dengan bentuk berbeda. Ternyata, anak-anak yang lebih berantakan saat bermain lebih akurat dalam memberi nama benda. Sedangkan, anak yang tidak membuat berantakan, hanya menyentuh dan menusukkan jari ke suatu benda-benda yang disodorkan. (nhk)