Menurut sebuah studi, anak-anak dengan jenis nyeri semacam itu diketahui berisiko lebih tinggi untuk mengidap gangguan kecemasan di masa dewasa awal. Untuk memastikannya, Lynn Walker dari Vanderbilt University School of Medicine, Nashville, Tennessee dan rekan-rekannya mengamati 332 anak yang mengunjungi dokter akibat nyeri perut yang tak dapat dijelaskan dan terjadi ketika si anak berusia antara 8-17 tahun.
Sebagai perbandingan, peneliti juga mengamati 147 anak dari area sekolah yang sama dan diketahui tidak mengalami masalah perut tertentu. Ketika partisipan menginjak usia 20 tahun, peneliti mewawancarai mereka satu per satu via telepon untuk mengetahui apakah muncul gejala kecemasan dan depresi lainnya. Hasilnya, empat dari 10 partisipan dengan riwayat nyeri perut mengaku masih mengalami gangguan gastrointestinal tersebut.
Selain itu, 51 persen partisipan dengan nyeri perut di masa kecil dipastikan mengidap