PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pembalut adalah salah satu sahabat wanita. Terutama saat haid tiba. Tak seperti di Indonesia yang umumnya lebih akrab dengan pembalut konvensional, perempuan di Barat lebih banyak memakai tampon.
Tampon memang jadi pertolongan pertama paling favorit di luar negeri. Bentuknya seperti pulpen yang dimasukkan ke dalam vagina. Seperti juga pembalut konvensional, tampon juga memiliki berbagai ukuran.
Hingga kini, tampon masih menuai pro dan kontra di beberapa negara, khususnya Asia. Masyarakat masih merasa khawatir karena pemakaiannya dianggap bisa berpengaruh pada keperawanan. Tampon harus sering diganti. Pemakaian yang terlalu lama bisa menyebabkan penyakit ringan maupun serius pada organ reproduksi.
Berikut pro dan kontra menggunakan tampon, seperti dilansir laman Health Me Up.