KUOTA 250 ORANG

Unpad Gratiskan Kuliah Kedokteran

Pendidikan | Rabu, 27 Januari 2016 - 11:52 WIB

Unpad Gratiskan Kuliah Kedokteran
Tri Hanggono Achmad

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Selama ada tekad, mahalnya biaya kuliah menjadi dokter ternyata bisa dicari jalan keluarnya. Bahkan solusi yang diambil oleh Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung cukup radikal. Mereka menggratiskan biaya kuliah seluruh mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) sampai lulus.

Rektor Unpad Tri Hanggono Achmad lantas membeber hitung-hitungan biaya sehingga biaya kuliah dokter di kampusnya bisa digratiskan. ’’Pembebasan atau beasiswa ini berlaku untuk seluruh mahasiswa FK tahun masuk 2016 ini. Kuotanya ada 250 orang,’’ katanya saat dihubungi, Selasa (26/1). Selain mahasiswa kedokteran, beasiswa ini juga untuk mahasiswa dokter spesialis.

Baca Juga :1.900 Warga Miskin Masuk Data PBIJK

Tri Hanggono menuturkan biaya kuliah FK yang digratiskan itu sesuai dengan uang kuliah tunggal (UKT). Di dalam tabel UKT  biaya kuliah kedokteran sebesar Rp13 juta per semester atau Rp Rp26 juta per tahun. Dengan lama studi sampai siap praktik selama lima tahun, maka biayanya Rp130 juta per mahasiswa.

Dengan demikian, untuk membiayai kuliah seluruh mahasiswa FK dalam satu angkatan sampai tamat atau siap berpraktik, dibutuhkan duit Rp32,5 miliar. Untuk ukuran kampus negeri papan atas, anggaran senilai Rp32,5 miliar tidak terlalu besar. Sebagai perbandingan dana bantuan operasional (BOPTN) di Universitas Indonesia (UI) saja, mencapai Rp220 miliar per tahun.

Rektor kelahiran Bandung, 22 September 1962  itu mengatakan kebijakan pemberian beasiswa atau penggratisan biaya kuliah di FK bukan keputusan dadakan. ’’Kita menggodoknya sejak 2012 lalu,’’ katanya. Tetapi memang baru diumumkan sekarang, agar calon mahasiswa yang memilih FK Unpad tidak kaget.

Tri Hanggono mengatakan syarat untuk bisa masuk FK Unpad harus teken kontrak penempatan praktik saat menjadi dokter profesional nanti. Aturan ini berlaku untuk mahasiswa jalur SNM PTN maupun SBM PTN. Penandatangan kontrak itu merupakan wujud komitmen dari pembebasan biaya kuliah kedokteran. Penempatannya nanti akan disebar di wilayah Provinsi Jawa Barat bagian selatan. ’’Di sana masih kekurangan dokter,’’ katanya.









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook