JUMLAH BUKU MASIH KURANG

Kemendikbud Kerahkan 514 Sekolah Tingkatkan Minat Baca

Pendidikan | Minggu, 24 Januari 2016 - 09:03 WIB

Kemendikbud Kerahkan 514 Sekolah Tingkatkan Minat Baca
internet

JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus menebarkan semangat program membaca 15 menit sebelum memulai proses pembelajaran. Tahun 2016, pihaknya melakukan perluasan sosialisasi untuk menumbuhkan literasi sekolah bagi anak didik.

Direktur Pembinaan Sekolah Dasar Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Wowon Hidayat menyebutkan bahwa program ini harus serius untuk ditangani. ”Minat baca berkurang, bisa miskin,” imbuhnya. Tanpa membaca, masyarakat menjadi tertinggal dan tidak mengenal dunia.

Baca Juga :Komisi V Akan Datangi Ditjen GTK

”514 sekolah unggulan atau rujukan akan kita sinergikan untuk itu (sosialisasi program, red),” jelas Wowon di Jakarta, Sabtu(23/1). Tahun 2015, program ini baru mencapai 256 sekolah.

Adapun, angka tersebut merupakan sekolah yang berada di wilayah Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. SD yang mengaplikasikan program yang diatur dalam beleid Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2015 ini fokus pada penciptaan sudut baca di sekolah, manajemen perpustakaan, pelatihan para guru dan pemberdayaan perpustakaan.

Wowon pun menjelaskan bahwa sekolah tersebut nantinya memiliki tugas untuk menularkan program tersebut kepada SD yang berada di kecamatan dan tingkat desa. Adapun penyebutannya sebagai sekolah imbas. ”Tiap sekolah perlu menelurkan masing-masing ke 5 sekolah imbas,” tegaskan.

Meski belum ada evaluasi terkait program tersebut, ada beberapa kendala dalam pelaksanaannya. Yakni, kurangnya jumlah buku di perpustakaan sekolah. Untuk itu Kemendikbud pun meyiapkan anggaran masing-masing besarannya 5 juta per SD untuk pengadaan buku.

”Dananya berikan kepada Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan kemudian nantinya akan disalurkan ke sekolah,” ungkapnya. LPMP nantinya akan menyeleksi buku yang akan didistribusikan. Yakni, sesuai dengan kebutuhan, tidak mengandung muatan radikalisme dan rasisme.

Sedangkan dalam pengawasan, Wowon setiap paginya selalu mengingatkan kapada setiap kepala sekolah melalui broadcast. Tak hanya itu, Kemendikbud pun sangat mengapresiasi beberapa mitra yang turut andil bagian mensukseskan program ini. Di antaranya Program Kids Read 2013 oleh Yayasan Dewan Inggris Indonesia-HSBC.

Harapannya melalui mitra tersebut, para trainer pun membantu dalam sosialisasi ke berbagi daerah dan pelosok Indonesia.(lus/jpg)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook