JAKARTA (RIAUPOS.CO) - Realisasi program kartu Indonesia pintar (KIP) yang digadang-gadang Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menyelamatkan anak bangsa dalam masalah sekolah, ternyata masih rendah.
Tingkat pencairan uang KIP untuk jenjang sekolah dasar (SD) hingga kini tercatat baru 5 persen. Dari sepuluh juta anak SD sasaran penerima KIP, yang sudah mencairkan dana baru hampir setengah juta anak. Catatan di Direktorat Pembinaan SD Kemendikbud menyebutkan, jumlah siswa SD yang sudah mencairkan KIP baru sekitar 423.235 anak.
Adapun jumlah itu masih sangat jauh dibandingkan dengan total sasaran KIP untuk SD yang mencapai 10,3 juta lebih. Untuk mempercepat pemanfaatan KIP di semua jenjang pendidikan, Kemendikbud menjalankan program percepatan. Caranya adalah fokus mempercepat pencairan di 66 kabupaten/kota.
Rinciannya, gelombang pertama pada 8-11 September di 34 kabupaten/kota. Kemudian gelombang kedua pada 14-17 Agustus di 34 kabupaten dan kota. Menurut Staf Khusus Mendikbud Bidang Monitoring Implementasi Kebijakan, Alpha Amirtachman, dengan progran percepatannya itu diharapkan pencairan KIP bisa dimaksimalkan.
Khusus untuk jenjang SD dan sederajat diharapkan akhir Agustus ini bisa dicairkan sebanyak 20 persen atau sekitar satu juta siswa.
"SD diupayakan tuntas dicairkan pada akhir Desember," ujarnya.
Selanjutnya, untuk jenjang SMP dan sederajat ditargetkan pencairan KIP pada akhir Agustus bisa capai 20 persen. Lantas, pada periode yang sama, KIP jenjang SMA ditarget tersalurkan 70 persen serta untuk SMK ditarget 72 persen. Menurutnya, secara keseluruhan total penerima KIP tahun ini mencapai 17.927.308 anak untuk seluruh jenjang pendidikan.