SIAK (RIAUPOS.CO) -- Ujian Nasional (UN) tingkat SMP sederajat mulai digelar hari ini, Senin (22/4), termasuk di wilayah Siak. Diikuti 8.757 peserta, terbagi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 6.898 siswa dan Ujian Nasional berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) 1.858 peserta dari 144 sekolah.
Hari pertama UN kemarin, Bupati Siak H Alfedri langsung meninjau kondisi pelaksanaan ujian di beberapa sekolah. Didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Siak H Lukman. Bupati mengingatkan kepada siswa agar dapat percaya diri dan pahami terlebih dahulu naskah soal.
“Selamat melaksanakan ujian, pahami soalnya terlebih dahulu, baru diisi. Karena UN akan menentukan hasil belajar kalian selama 3 tahun ini,” pesan Alfedri.
Bupati Siak yang langsung meninjau pelaksanaan UNBK kemarin di SMPN 2 Siak dan SMPN 1 Siak Sri Indrapura. Dalam kesempatan ini, Alfedri berpesan kepada seluruh siswa yang mengikuti UN secara baik dan menjaga kondisi kesehatan.
Selain itu, tambah Alfedri, ia juga berpesan agar para siswa jangan lupa untuk belajar dan berdoa. Karena kesuksesan itu berasal dari diri sendiri dan harus dilakukan dengan kerja keras, salah satunya belajar sendiri.
“Kami akan terus berdoa, agar seluruh siswa yang mengikuti UN, diberikan kemudahan dalam menjawab soal dan lulus dengan hasil yang memuaskan,” harap Bupati.
Untuk di Kabupaten Siak, pelaksanaan UN tingkat SMP/MTS diikuti oleh 8.757 peserta. Terbagi Siswa peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 6.898 peserta dari dan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP) sebanyak 1.858 peserta.
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak Lukman menambahkan jumlah SMP/MTs yang mengikuti UN, baik UNBK dan UNKP di Kabupaten Siak 144 sekolah. Terbagi SMP 106 sekolah dan MTS 38 sekolah dan ada 2 SMP yang belum bisa melaksanakan UN.
“Jelang pelaksanaan UN, kami juga telah mengadakan tiga kali tryout dan 1 kali simulasi,” kata Lukman.
Selain melakukan ujicoba dan simulasi sebelum pelaksanaan UN terhadap para siswa. Pemkab Siak melalui Disdikbud Siak juga menyurati pihak PLN. Hal ini karena pelaksanaan ujian yang digelar lebih 70 persen menggunakan sistem komputer.
“Kami juga telah menyurati pihak PLN, agar turut membantu melancarkan pelaksanaan UN tingkat SMP/MTs se-Kabupaten Siak,” katanya.
Selain kepada PLN agar dapat menjaga listrik tidak padam (byarpet), Lukman mengatakan, strategi lain juga diminta kepada pihak sekolah. Khususnya agar menyediakan tenaga listrik tambahan.
“Jika ada hal yang tidak diinginkan terjadi maka daya tambahan dapat membantu. Seperti sekolah turut menyediakan genset,” pungkasnya.(egp).
(Laporan EKA GUSMADI PUTRA, Siak)