PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Sekolah tatap muka di Kota Pekanbaru telah dimulai, Senin (6/11). Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Pekanbaru Dr Ismardi Ilyas menerangkan, sekolah tatap muka kemarin ditetapkan di 22 SMP negeri. Jumlah itu hanya separuh dari total 45 SMP negeri yang ada di Pekanbaru. Dikatakannya, hari pertama sekolah tatap muka belum ditemukan kendala.
"Belum ada kendala. Masih berjalan lancar sampai saat ini," kata Ismardi kepada Riau Pos, kemarin.
Dikatakan Ismardi, SMP Negeri yang telah memulai proses sekolah tatap muka ini sudah menjalani survei dari Disdik Kota Pekanbaru. Sekolah disurvei terkait kelayakan dan sudah memenuhi SOP terkait penerapan protokol kesehatan.
"Sebanyak 22 SMP ini sudah kami survei. Ada dua tim yang turun. Semuanya sudah memenuhi standar untuk menjalankan sekolah tatap muka," terangnya.
Menurutnya, hingga kemarin siang belum ada laporan dari pihak sekolah terkait gangguan di lapangan. Ia memastikan proses berjalan dengan baik dan sesuai SOP. Ismardi juga menyebut, seluruh siswa yang dijadwalkan masuk pada hari pertama sekolah tatap muka ini seluruhnya hadir. Mereka hadir secara bergantian sesuai dengan jadwal satu kali dalam sepekan.
"Siswa masuk semua. Tapi kan yang masuk separuh sesuai pembagian kelasnya," ungkapnya.
Dalam penerapan sekolah tatap muka ini, peserta didik hanya masuk ke sekolah satu kali dalam satu pekan. Sekolah juga harus disiplin menerapkan protokol kesehatan, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Mulai diberlakukan sekolah tatap muka di 22 SMP Negeri di Pekanbaru disambut baik oleh pihak sekolah dengan memberlakukan protokol kesehatan ketat. Kepala SMPN 11, Edison Malau SPd mengatakan, pelaksanaan pembelajaran tatap muka berjalan dengan lancar dan sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. Dan sebelum mengikuti proses belajar tatap muka di sekolah, para siswa harus mengantongi surat pernyataan dari orang tua/wali murid.
Dijelaskannya, dari sejak awal telah menyampaikan kepada orang tua/wali murid skenario yang dilaksanakan pada jam pelajaran tatap muka terbatas ini. "Jadi hingga pagi ini semua sesuai dengan protokol kesehatan, dan semua berjalan dengan lancar," jelasnya.
Dikatakanya, seluruh siswa yang mengikuti belajar tatap muka, di pintu/gerbang sekolah terlebih dahulu harus diperiksa suhu tubuhnya oleh petugas. Selanjutnya pihak sekolah juga menyediakan tempat cuci tangan di masing-masing kelas. Sebelum masuk ke dalam kelas meraka wajib mencuci tangan. Di dalam kelas siswa diberi jarak 1,5 meter, dan disediakan hand sanitizer di setiap kelas.