JAKARTA (RIAUPOS.CO) -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengungkapkan bahwa menjadi menteri memiliki beban yang berat. Apalagi dirinya bertugas sebagai pengambil keputusan untuk masa depan pendidikan Indonesia.
"Saya jawab dengan jujur, seluruh tugas ini sebuah beban tapi bisa dibilang beban mulia," ujar dia dalam webinar, Sabtu (11/7).
Adapun, ia meyakini, satu langkah kecil yang dijalankan dengan komitmen dan kesungguhan mampu untuk mengubah arah kapal besar, dalam hal ini Indonesia terkait peningkatan kualitas pendidikan dalam negeri.
"Kalaupun kita berhasil melakukan perubahan kecil, dampak terhadap arah masa depan bangsa kita itu sangat besar," jelasnya.
Nadiem juga mengaku frustasi, di mana dirinya tidak bisa melihat hasil dari apa yang timnya programkan dalam pengembangan pendidikan Indonesia pada masa ini. Sebab, dalam meningkatkan mutu kualitas pendidikan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
"Bikin saya frustasi bahwa hasil yang kita inginkan itu tidak akan terlihat di masa ini, saya cuma punya masa 4,5 tahun, dampaknya mungkin di atas 10 tahun atau 15 tahun apakah ada yang berhasil, ini buat saya frustasi, saya kan pekerjaan sebelumnya (CEO Gojek) hasilnya cukup cepat," terang dia.
"Jadi itu membutuhkan keimanan yang luar biasa dan keyakinan serta optimisme tinggi bahwa apa yang dilakukan sekarang harapannya dapat membuahkan hasil kepada masa depan negara kita," tegasnya.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi