TELUKKUANTAN (RIAUPOS.CO) - Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) menjadi kabupaten terakhir tahun 2015 ini yang menjadi tempat penyelenggaraan acara Penguatan Keprofesionalan Guru Bahasa Indonesia yang diselenggarakan Balai Bahasa Provinsi Riau. Acara yang digelar di SMKN 2 Telukkuantan ini dibuka pada Jumat (6/11). Kegiatan ini akan berlangsung hingga Senin (9/11) nanti.
Sebanyak 120 guru bahasa Indonesia SD, SLTP, dan SLTA mengikuti acara ini. Selain dari sekolah-sekolah di Telukkuantan, para guru yang menjadi peserta ini juga datang dari berbagai kecamatan di Kuansing, seperti Cerenti, Sentajo, Gunung Toar, Lubuk Jambi, dan yang lainnya.
Saat membuka acara tersebut, Kepala Balai Bahasa Provinsi Riau Drs Agus Sri Danardana MHum menjelaskan, Bahasa Indonesia akan bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri kalau masyarakat Indonesia menghargainya. Cara menghargainya adalah dengan menggunakannya secara baik, sesuai aturan yang berlaku dan telah disepakati, baik secara lisan maupun tertulis.
Jika tidak, maka bahasa Indonesia akan terus menjadi momok bagi masyarakatnya sendiri, terutama dalam pendidikan di sekolah-sekolah. Sebab, selama ini, dalam ujian nasional (UN), justru bahasa Indonesia dianggap sebagai pelajaran paling sulit. Ini terlihat dari hasil. Banyak siswa yang gagal lulus karena ujian bahasa Indonesia-nya tak mencapai nilai minimal kelulusan.
“Dulu, di sekolah berstandar internasional (SBI, red) bahasa pengantarnya adalah bahasa asing. Sekarang, meskipun ada sekolah yang masih bandel, sudah diwajibkan bahwa bahasa pengantarnya harus bahasa Indonesia. Ini salah satu intervensi pemerintah yang positif untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai tuan rumah di negeri sendiri,” jelas Danardana.
Dalam acara ini, ujar Danardana, guru-guru mendapat pembekalan dan gambaran tentang aspek-aspek pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks sebagai persiapan penerapan Kurikulum 2013. Tiga narasumber yang menjadi pembicara dalam acara ini adalah Agus Sri Danardana, Imelda Yance MHum, dan Dessy Wahyuni MPd.