PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Kompleksitas masalah remaja serta berkembangnya teknologi sosial media menjadikan remaja rentan mengalami ketidakstabilan emosi. Untuk itu, perlu dibentuk konselor sebaya di sekolah.
Pembentukan konselor sebaya di sekolah ini digagas oleh para dosen psikologi Universitas Islam Riau (UIR). Gagasan tersebut langsung diwujudkan dengan melakukan pelatihan dan pelantikan konselor sebaya di MTs Negeri 3 Pekanbaru.
Dosen Fakultas Psikologi UIR yang juga ketua kegiatan Nindy Amita MPsi Psikolog menyampaikan konselor sebaya perlu dibentuk di setiap sekolah. Ditambahkannya, kegiatan pembentukan dan pelatihan konselor sebaya di sekolah merupakan bagian dari pengabdian masyarakat dosen Universitas Islam Riau di antaranya Nindy Amita MPsi Psikolog, Alucyana MPsi Psikolog dan Icha Herawati Spsi MSoc Sc.
Kegiatan ini disambut baik Kepala MTs Negeri 3 Pekanbaru Sukeimi MPd. Ia katakan, manfaat konselor sebaya ini sangat banyak. Salah satunya sebagai perpanjangan tangan guru bimbingan konseling untuk mengetahui kondisi siswa.
”Kebanyakan siswa takut atau malu menemui guru untuk berkeluh kesah sehingga konselor sebaya sebagai solusi untuk siswa yang mengalami masalah,” sebutnya.
Sebanyak 18 siswa yang terdiri dari 10 putri dan 8 putra mengikuti kegiatan ini. Mereka adalah perwakilan dari kelas VII dan VIII.
Nindy Amita mengatakan, pemilihan peserta pelatihan yang merupakan perwakilan kelas dilakukan dengan skrining motivasi diri dalam menjadi konselor. Kegiatan pelatihan sendiri dilakukan sebanyak tiga kali pertemuan dimulai pada Agustus hingga September 2023.
”Selama tiga kali pertemuan, siswa dilatih dengan teknik berkomunikasi, berempati dan teknik konseling sederhana sesuai dengan kapasitas kemampuan siswa. Siswa yang mengkuti kegiatan ini sangat antusias saat praktik langsung sebagai konselor,” ujar Nindy Amita.
Pada pelantikan konselor sebaya di MTs Negeri 3 Pekanbaru, Senin (4/9) dengan pemberian sertifikat serta pin yang menandakan siswa sebagai konselor sebaya di MTs Negeri 3 Pekanbaru. Tim konselor sebaya akan terus dievaluasi dan mendapatkan pemantauan langsung dari psikolog profesional.(yls/c)