PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Jiwa cinta tanah air harus ditanamkan pada anak sejak dini. Orang tua dan para guru di sekolah dituntut berperan aktif membentuk karakter anak supaya mencintai bangsanya sendiri. Tidak terkecuali pengelola pondok pesantren. Semua diharap memberikan sumbangsih dalam mencetak generasi yang berakhlak mulia, tapi juga berjiwa kebangsaan.
Itulah yang menjadi dasar pembinaan yang diterapkan di Pondok Pesantren Al Muhaidun Imam Nawawi yang ada di Kecamatan Rimba Melintang, Rokan Hilir. Pimpinan Pondok Pesantren Al Muhaidun Ustaz Abu Daud mengatakan sejak awal pesantrennya sudah menanamkan jiwa kebangsaan kepada santrinya.
“Sehingga begitu keluar dari pondok, para santri sudah siap untuk kembali ke tengah-tengah masyarakat yang majemuk,” ujarnya.
Ustaz Abu Daud juga menyatakan sependapat dengan upaya kepolisian dalam mencegah paham radikalisme dan intoleran. Bukan sekadar sependapat, tapi ia mendukung penuh apa yang dilakukan Polri melalui Polda Riau untuk menciptakan kedamaian dan keamanan di negeri ini.
Ustaz Abu Daud menyadari upaya Polri tersebut tidak akan berhasil jika tidak didukung oleh semua elemen masyarakat. Sebab itu ia mengajak semua pondok pesantren, khususnya yang ada di Rokan Hilir untuk sama-sama ikut mencegah paham radikalisme, intoleran. Tapi sebaliknya, sama-sama menanamkan jiwa cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) kepada santri masing-masing. Sebagai dukungan nyata pada NKRI, Ponpes Al Muhaidun berikrar akan terus mendukung upaya pencegahan paham radikalisme.
Laporan: Abdul Gafur (Pekanbaru)
Editor: Eka G Putra