Nurhafni juga mengatakan bahwa program literasi sekolah yang sudah diterapkan di SMAN 4 Pekanbaru adalah program 15 menit membaca sebelum memulai proses pembelajaran. ‘’Jadi, kami itu menerapkan 15 menit baca buku, 15 menit baca Alquran,’’ ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa budaya literasi itu tidak hanya membaca, tetapi juga menuliskannya. Sementara Ermayani, salah seorang guru SMAN 10 Pekanbaru yang mengikuti seminar Gerakan Literasi ini mengaku sangat senang bisa mengikuti seminar ini, karena ia mendapatkan pencerahan tentang literasi sekolah tersebut.
“Meningkatkan tingkat baca anak didik itu memang susah, melalui seminar ini banyak masukan-masukan tentang bagaimana meningkatkan minat baca para siswa, semoga kami bisa mencontoh dan menerapkan gerakan literasi sekolah ini di sekolah kami,’’ ujarnya.
Selain menghadirkan pemateri, seminar ini juga ditampilkan para peserta perlombaan Reading Contest dan menulis cerpen. Perlombaan Reading Contest ini merupakan lomba membaca dalam bahasa Indonesia, Arab, Inggris, dan Jepang. Perlombaan ini diikuti oleh 60 orang peserta, yang berasal dari kelas X hingga kelas XII. Perlombaan ini juga merupakan salah satu bentuk gerakan literasi sekolah yang diterapkan oleh SMAN 4 Pekanbaru.(lim)