Alat Berat PUPR Tenggelam Dalam Lumpur

Pelalawan | Kamis, 08 September 2022 - 10:14 WIB

Alat Berat PUPR Tenggelam Dalam Lumpur
Ketua DPRD Pelalawan Bahruddin SH MH (tengah) meninjau upaya penyelamatan satu unit alat berat jenis ekskavator milik Dinas PUPR Pelalawan yang tenggelam di dalam lumpur saat memperlebar Sungai Kerinci, Selasa (6/9/2022). (M AMIN/RIAUPOS.CO)

Pangkalankerinci (RIAUPOS.CO) - Satu unit alat berat jenis ekskavator milik Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pelalawan tenggelam di dalam lumpur, Selasa (6/9).

Aset Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan itu, terbenam saat bekerja memperlebar Sungai Kerinci di dekat jembatan kembar tepatnya di Jalan Sultan Syarif Hasyim. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.


Pantauan Riau Pos di lokasi, alat berat ekskavator tersebut tenggelam di dalam lumpur dengan kedalaman sekitar lima meter. Kondisi ekskavator itu, hanya tinggal menyisakan lengan atas dan baketnya saja. Sedangkan bagian lengan bawah, mesin, kabin, hingga roda penggerak tidak kelihatan lagi.

Dua alat berat ekskavator amphibi pun tampak terlihat di lokasi tengah berupaya mengeruk tanah di sekitar alat berat yang terbenam itu untuk menyelamatkan aset milik Pemerintah Negeri Seiya Sekata ini. Sehingga, kejadian itu pun mengundang perhatian banyak pihak untuk berhenti melihat upaya evakuasi ekskavator yang tenggelam tersebut.

Bahkan, Ketua DPRD Pelalawan, Bahruddin yang mendapat laporan dari masyarakat setempat, langsung turun untuk meninjau upaya evakuasi oleh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait yakni Dinas PUPR Pelalawan.

"Setelah mendapat laporan dari warga, saya langsung turun ke lokasi untuk meninjau dan melihat upaya evakuasi yang dilakukan oleh Dinas PUPR Pelalawan. Sejak tenggelam pada Selasa (6/9/) siang lalu hingga saat ini,alat berat itu belum berhasil dikeluarkan dari kubangan lumpur di tepi sungai Kerinci ini," terang Ketua DPRD Pelalawan Bahruddin SH MH kepada Riau Pos, Rabu (7/9).

Dijelaskannya, berdasarkan laporan operator alat berat di lokasi, ekskavator itu telah bekerja melakukan pengerukan tanah dan lumpur untuk pelebaran sungai Kerinci dan pembuatan embung, sejak 10 hari terkahir. Namun,pada Selasa (6/9) siang lalu, alat berat itu tenggelam ke dalam lumpur.

"Dari laporan operator itu, alat berat itu tenggelam akibat gambangannya amblas, sehingga ekskavator itu tergelincir dan masuk dalam lumpur yang telah dikeruknya sejak 10 hari lalu," tuturnya.

Untuk itu, dengan adanya insiden tersebut, lanjut legislator Partai Golkar ini, pihaknya meminta dengan tegas agar Dinas PUPR dapat  kembali memperketat sistem SOP. Salah satunya menambah gambangan alat berat tersebut. Sehingga kejadian ini tidak kembali terulang ke depannya.

Pelaksana tugas (Plt)Kepala Dinas PUPR Pelalawan Joko Sutiardi ST melalui  Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Pelalawan Latief Bustomi ST MT menjelaskan bahwa, sejak 10 hari terakhir, pihaknya telah menurunkan dua unit alat berat ke lokasi untuk melakukan normalisasi, pelebaran dan pembuatan embung di Sungai Kerinci.

Yakni satu unit eskavator jenis amphibi dan satu unit ekskavator jenis long arm. Namun, pada Selasa (6/9) siang lalu sekitar pukul 12.30 WIB, satu unit ekskavator jenis long arm tenggelam di dalam lumpur saat tengah bekerja.

"Setelah mendapat laporan dari operator, kita langsung turun ke lokasi untuk melakukan upaya penyelamatan dengan mengarahkan eskavator amphibi dan dua unit eskavator untuk menggali areal yang berlumpur tempat ekskavator long arm itu tenggelam. Hingga saat ini, upaya penyelamatan masih dilakukan. Salah satunya menggali lumpur yang menenggelamkan alat berat tersebut. Sehingga nantinya alat berat itu akan ditarik keluar dari lumpur dan dibawa ke bengkel untuk diservis agar eksavator itu bisa digunakan kembali," ujarnya.

Ditambahkannya, aktivitas alat berat itu bertujuan untuk memperlebar atau normalisasi, dan pembuatan embung di Sungai Kerinci dekat jembatan kembar yang berlokasi tak jauh dari Kantor DPRD dan Kantor Bupati Pelalawan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir banjir ketika musim hujan di Kota Pangkalan Kerinci. Namun belum rampung pekerjaannya, terjadi insiden alat berat terbenam di lumpur hingga sulit dikeluarkan.(gem)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook