Menristek Tinjau Kesiapan Pembangunan Pabrik IVO

Pelalawan | Sabtu, 07 Maret 2020 - 08:37 WIB

Menristek Tinjau Kesiapan Pembangunan Pabrik IVO
Kepala Balitbang Pelalawan Ir Arizal MSi memperlihatkan sejumlah penghargaan bidang inovasi yang berhasil diraih Pelalawan kepada Menristek Bambang Brodjonegoro saat melakukan kunjungan kerja ke kampus ST2P kawasan Techno Park Pelalawan di Kecamatan Langgam, Jumat (6/3/2020). (M AMIN/RIAUPOS.CO)

LANGGAM (RIAUPOS.CO) -- Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro PH.d, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) RI Dr Ir Hammam Riza MSc, Jumat (6/3), meninjau kesiapan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan terkait pembangunan pabrik industrial vegetable oil (IVO) di kawasan Techno Park, Kecamatan Langgam.

Kepada Riau Pos, Prof Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro mengatakan, awalnya dirinya tidak percaya dengan keseriusan  Pemkab  Pelalawan membangun kawasan Techno Park. Di mana rasa takut tersebut terjadi  2017 lalu di mana untuk kali pertama berjumpa Bupati Pelalawan untuk mempresentasikan perencanaan pembangunan tersebut.


Alasan rasa takut tersebut, dikarenakan kalau disetujui perencanaan pembangunan kawasan tersebut akan menghamburkan APBD saja dan membazir atau mangkrak.

"Bertemu Pak Bupati HM Harris itu terjadi saat saya menjabat Kepala Bappenas RI. Saya mengapresiasi perjuangan Pemkab Pelalawan atas keseriusan untuk mewujudkan pembangunan kawasan Techno Park ini. Semoga pembangunan kawasan tersebut sebagai pengembangan inovasi daerah ini menjadi contoh untuk daerah lainnya," terangnya.

Kepala  BPPT  Dr Ir Hammam Riza MSc mengatakan, dari 2012 sampai 2019, pihaknya ditugaskan presiden untuk mengembangkan sembilan sains dan Teckno Park di berbagai daerah salah satunya di Kabupaten Pelalawan.

Pemilihan Pelalawan sebagai satu lokasi pembangunan Techno Park tidak terlepas dari posisi Pelalawan merupakan salah satu daerah mitra aktif yang memiliki komitmen tinggi serta dianggap strategis bagi BPPT.

"Awalnya BPPT melakukan pendampingan  berkaitan dengan upaya percepatan peningkatan daya saing berbasis potensi daerah melalui pendekatan penguatan sistem inovasi daerah (SIDa)," tuturnya.(amn)









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook