"Karena saya rajin bekerja dan siap membantu, Bos saya bersedia meminjamkan uang untuk membayar biaya kuliah sambil menunggu kiriman orang tua datang. Kalau tidak ada bantuan itu, dampaknya saya bisa berhenti kuliah, di DO," sebut Peng.
Peng kemudiaan berhasil menyelesaikan perkuliahaannya dalam waktu tiga tahun saja. Hubungan baik dengan bosnya itu tetap berjalan baik sampai saat ini.
"Ada masa setahun untuk penyesuaian, itu seperti mengulang kelas 3 SMA. Semua yang akan kuliah di Australia itu harus mengikuti itu. Kemudian tiga tahun kuliah. Empat tahun saya disana, kemudian kembali ke Pekanbaru," kata Peng.
Peng hobi berorganisasi sejak kelas 4 SD yaitu Pramuka,PMR bahkan Osis sampai SMA. Di Australia, Peng juga ikut menjadi pengurus Student Guilty di UNSW. Student Guilty seperti OSIS di Indonesia yang punya anggaran belanja sampai 2 juta $AUD. Peng suka mengikuti banyak organisasi sehingga punya banyak teman. Kembali ke Pekanbaru membuatnya berkenalan dengan kawan-kawan baru.
Awalnya Peng sempat menjadi kontraktor pemerintah di bidang infrastruktur, tapi karena tidak sesuai dengan nuraninya, dia lebih memilih jalan menjadi distributor chemical pembersih untuk perusahaan perusahaan minyak.
Kemudian hobinya berorganisasi mengantarkannya berkenalan dengan banyak pihak sehingga menjadi pengusaha besar di Riau.
"Bagi orang lain, mungkin saat pandemi berdampak buruk, tapi usaha saya bangkit. Dengan philosopi ‘selalu ada kesempatan di dalam setiap tragedi’. Bisnis penyewaan mobil saya meningkat tajam, sehingga melebihi dari sebelum pandemi," sebut Peng.
Di moment HUT RI ke 77 inilah, Peng sebagai pengusaha dan pengurus organisasi besar di Riau berharap semua pihak bersemangat dan termotivasi untuk hidup normal.
Peng pernah menjabat sebagai Ketua Persatuan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Riau. Kini dia menjabat sebagai Koordinator Wakil Ketua Umum PSMTI Pusat.
Dalam dunia bisnis, Peng menjabat sebagai Ketua Indonesia Marketing Association (IMA) Chapter Pekanbaru periode 2021-2023. Organisasi sosial lainnya, Peng menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Organisasi Forum Pembauran Kebangsaan Provinsi Riau.
"Kita sudah tertekan selama pandemi. Tentunya semua ingin hidup normal. Sebagai makhluk sosial. Makna bebas menyelenggarakan acara itu sangat berarti. Itulah makanya kami dari PSMTI selalu membantu pemerintah agar semua masyarakat bisa mendapatkan vaksin. Karena tingkat masyarakat yang tervaksin menjadi indikator bagi kita bersama untuk hidup bebas dan normal. Biar bisa berkegiatan kembali," kata Peng.
Kini, setelah berbuat banyak membantu pemerintah untuk menekan resiko dampak Covid-19, Peng melalui Forum Pembauran Kebangsaan Provinsi Riau ingin semua masyarakat bisa beraktifitas normal kembali.
"Saya sebagai Ketua Panitia Penyelenggara Pawai Budaya. Kami akan menyelenggarakan pawai kesenian. Memang penyelengggaranya pemerintah, kami dari PSMTI dan FPK sebagai partisipan. Ada 71 paguyuban yang ikut serta dan akan menampilkan 22 bentuk kesenian budaya dari Sabang sampai Merauke. Nanti peserta pawainya ada sekitar 2.500 orang. Rutenya di sekitar Jalan Diponegoro dan Jalan Gajahmada. Pentas besarnya di halaman rumah kediaman Gubernur Riau," sebut Peng.
Disampaikan Peng, perlu semangat untuk kembali bangkit dari keterpurukan dampak Pandemi.
"PSMTI banyak bakti sosial dalam vaksin di Riau membantu pemerintah. Ini tidak ada gunanya kalau tidak bisa kembali normal. Untuk itu perlu sentuhan sedikit lagi agar kita semua bisa berkegiatan normal kembali. Meskipun masih dibatasi, tapi berkegiatan dalam peringatan HUT Riau dan HUT RI ini penting. Semangat kemerdekaan itu perlu," kata Peng.
Disampaikan Peng juga bahwa PSMTI juga akan ikut parade senja saat penurunan bendera di sore 17 Agustus.
"Nanti saat parade senja ada pertunjukan Barongsai. Kita berupaya untuk mempercepat proses normalisasi hidup agar program pemerintah cepat tercapai dan kita kembali hidup normal." kata Peng.(adv/rul)
