KERETAKAN BAGIAN FLYOVER

Sisi Rongga Flyover Simpang SKA Jadi Sorotan

Pekanbaru | Minggu, 31 Maret 2019 - 12:22 WIB

Sisi Rongga Flyover Simpang SKA Jadi Sorotan
Foto ilustrasi flyover jalan Soekarno Hatta - Tuanku Tambusai atau flyover simpang Ska Pekanbaru. (DEFIZAL/RIAU POS)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) -- Lagi-lagi pembangunan konstruksi flyover di simpang empat Mal SKA menjadi sorotan. Sebelumnya disorot soal terowongan yang hingga saat ini tidak jelas peruntukannya, kali ini beredar foto viral yang diduga terjadi keretakan pada bagian vital jembatan layang tersebut. Kondisi ini sontak menjadi perhatian berbagai pihak.

Hasil pantauan Riau Pos sekilas memang terlihat ada rongga atau indikasi keretakan di bagian flyover. Kondisi ini terlihat jelas dengan kasat mata dan sempat menjadi perhatian pengendara dan masyarakat yang melintas di sana.

Baca Juga :APBD 2024 Diharapkan Bisa Digunakan Awal Tahun

Menanggapi hal tersebut, pe­ngamat konstruksi yang juga guru besar Falkutas Teknik (FT) Universitas Islam Riau (UIR) Prof Dr Ir Sugeng Wiyono MT menilai, hal itu karena kurang kecermatan dalam membangun konstruksi fisik tersebut. Menurutnya, hal tersebut idealnya tidak perlu terjadi jika dengan perencanaan yang matang. Kekurangcermatan dalam pembangunan flyover seharusnya tidak terjadi. Sehingga tidak menimbulkan keresahan masyarakat dengan keretakan tersebut.

“Nonstruktur tidak boleh diabaikan. Harus diperhatikan juga. “Seharusnya konstruksinya terpisah, bukan retak. Berongga, tapi rongganya harus diisi agar tidak menimbulkan kecemasan masyarakat karena terlihat seperti retak mau roboh saja. Kalau itu berongga harus diisi,” ujarnya.

Dikatakannya, sejauh ini belum melihat secara keseluruhan pembangunan flyover tersebut. Hanya saja beberapa poin perlu menjadi perhatian serius, seperti saat pemasangan angker besi yang cukup dipinggir atas flyover di jalan protokol itu.

“Tapi saya juga belum melihat apakah memang di atasnya dikasi angker dengan besi yang cukup atau tidak. Keretakan di pinggir, nanti kalau ada sopir ngantuk terus menyerempet ke samping, trus lepas kan bisa berbahaya juga,” tegasnya.

Selain itu, Prof Sugeng juga mengingatkan agar ditambah lagi ketinggian di pinggir flyover, terutama flyover yang di persimpangan Arengka. “Kalau flyover yang di simpang Arengka, di pinggirnya perlu ditambah lagi ketinggiannya agar tidak menimbulkan kecemasan bagi para pengendara yang melintas,” terangnya.(dof)

>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos

Editor: Eko Faizin









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook