PEKANBARU (RIAUPOS.COP) -- Provinsi Riau menjadi salah satu daerah dari tiga provinsi di Indonesia, yang dijadikan sebagai tempat pelaksanaan uji coba instrumen penerapan 8 fungsi keluarga. Uji coba dilakukan untuk mengetahui secara ril dilaksanakan oleh masyarakat.
Lecturer atau penceramah dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Hastuti saat memimpin uji coba kepada ratusan masyarakat di Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Riau, Jumat (29/11) mengatakan uji coba dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan 8 fungsi penerapan keluarga.
"Selama ini kan hanya baru edukasi saja, KIE. Tetapi belum tahu sejauh mana implementasinya di lapangan. Itulah yang mau kita lihat secara ril. Jadi masyarakat mengisi kuisioner tentang 8 fungsi keluarga. Seperti bagaimana fungsi keagamaan sejauh mana," jelasnya.
Selaku yang diberi tugas oleh BKKBN, katanya akan mengumpulkan data-data terkait dengan penerapan atau implementasi penerapan 8 fungsi keluarga di tengah - tengah masyarakat.
Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Bina Kelembagaan Keluarga Balita, Direktorat Balita dan Anak, BKKBN RI Tony Dwiyanto mengatakan walaupun belum mampu menjadi representasi dari seluruh masyarakat Indonesia, namun pelaksanaan uji coba dilakukan di tiga provinsi.
"Yaitu di NTB, Kalbar dan Riau. Tiga daerah ini dipilih sesuai dengan Indeks Pembangunan Manusia, yang mewakil tinggi, rendah dan sedang,"jelasnya.
Di sisi lain, Kepala Perwakilan BKKBN Riau, Agus P Proklamasi menguraikan, penerapan 8 fungsi keluarga telah lama diprogramkan dan dilaksanakan oleh BBKKBN. Tetapi selama ini belum pernah diukur atau dihitung implementasinya oleh masyarakat.
"Saya berkeyakinan dari 8 itu sudah dilakukan, terutama 3 fungsi, tetapi belum diukur atau dihitung berdasarakan data. Jadi inilah gunanya dilakukan uji coba untuk mengetahui, 8 fungsi keluarga itu apakah sudah dilaksanakan oleh masyarakat atau belum," ungkapnya.(eca)