PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - TNI Angkatan Darat meluncurkan aplikasi e-stuntad dan e-posyandu di Mabesad, Jakarta, Selasa (5/9). Peluncuran diikuti secara dalam jariangan, Selasa (5/9) di Kantor Perwakilan BKKBN Riau sekaligus dirangkaian dengan penandatanganan kesepahaman bersama Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) dalam rangka pencegahan dan menurunkan angka tengkes (stunting).
Kepala Perwakilan BKKBN Riau Dra Mardalena Wati Yulia MSi mengatakan, pihaknya menyambut baik aplikasi e-stuntad yang digagas TNI AD karena memberikan inspirasi bagi semua pihak karena memiliki data real time. Data-data yang diisi oleh posyandu dapat tersentral dan terkam baik.
“Kegiatan ini sangat kami beri apresiasi ya, sekali kerja sama dengan TNI AD yang ditaja dalam hal ini dengan BKKBN, karena berbicara stunting, kata kuncinya lokus yang paling terdepan itu di Posyandu. Nah kalau anak-anak Balita kita dibawa ke Posyandu, ini akan bisa dideteksi segera akan bisa diketahui apakah anak ini berisiko atau stunting. Itulah gunanya aplikasi yang di-launching pada hari ini,” katanya.
Dikatakannya, melalui peluncuran, diharapkan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan anaknya ke posyandu semakin meningkat sehingga deteksi ini stunting bisa dilakukan.
“Selama ini tingkat kesadaran masyarakat untuk membawa anaknya ke posyandu, boleh dikatakan belum maksimal. Sehingga melalui aplikasi kita harapkan, akan memotivasi masyarakat kita terutama yang di lingkungan TNI AD untuk membawa anaknya ke Poyandu dan sehingga diketahui secara dini dan harapan kita tidak hanya di lingkungan TNI AD, tetapi nanti masyarakat di sekitarnya, diharapkan bisa juga bersama-sama aktif atau membawa anak ke Posyandu, untuk mendeteksi stunting. Jadi kegiatan ini sangat bagus sekali dalam rangka percepatan penurunan angka tengkes,” urainya.
Penandatanganan dilakukan pimpinan Fasyankes di lingkungan TNI AD di Riau yaitu Sikes Yonarhanudse 13/PBY, Poliklinik Rem 031/WB, Rumkit Tk IV Pekanbaru, Poskes 01.10.23 Bangkinang, Sikes Yonif 132/BS dan Sikes Kikavserdam I/BB.(eca)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - TNI Angkatan Darat meluncurkan aplikasi e-stuntad dan e-posyandu di Mabesad, Jakarta, Selasa (5/9). Peluncuran diikuti secara dalam jariangan, Selasa (5/9) di Kantor Perwakilan BKKBN Riau sekaligus dirangkaian dengan penandatanganan kesepahaman bersama Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes) dalam rangka pencegahan dan menurunkan angka tengkes (stunting).
Kepala Perwakilan BKKBN Riau Dra Mardalena Wati Yulia MSi mengatakan, pihaknya menyambut baik aplikasi e-stuntad yang digagas TNI AD karena memberikan inspirasi bagi semua pihak karena memiliki data real time. Data-data yang diisi oleh posyandu dapat tersentral dan terkam baik.
“Kegiatan ini sangat kami beri apresiasi ya, sekali kerja sama dengan TNI AD yang ditaja dalam hal ini dengan BKKBN, karena berbicara stunting, kata kuncinya lokus yang paling terdepan itu di Posyandu. Nah kalau anak-anak Balita kita dibawa ke Posyandu, ini akan bisa dideteksi segera akan bisa diketahui apakah anak ini berisiko atau stunting. Itulah gunanya aplikasi yang di-launching pada hari ini,” katanya.
Dikatakannya, melalui peluncuran, diharapkan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan anaknya ke posyandu semakin meningkat sehingga deteksi ini stunting bisa dilakukan.
“Selama ini tingkat kesadaran masyarakat untuk membawa anaknya ke posyandu, boleh dikatakan belum maksimal. Sehingga melalui aplikasi kita harapkan, akan memotivasi masyarakat kita terutama yang di lingkungan TNI AD untuk membawa anaknya ke Poyandu dan sehingga diketahui secara dini dan harapan kita tidak hanya di lingkungan TNI AD, tetapi nanti masyarakat di sekitarnya, diharapkan bisa juga bersama-sama aktif atau membawa anak ke Posyandu, untuk mendeteksi stunting. Jadi kegiatan ini sangat bagus sekali dalam rangka percepatan penurunan angka tengkes,” urainya.
Penandatanganan dilakukan pimpinan Fasyankes di lingkungan TNI AD di Riau yaitu Sikes Yonarhanudse 13/PBY, Poliklinik Rem 031/WB, Rumkit Tk IV Pekanbaru, Poskes 01.10.23 Bangkinang, Sikes Yonif 132/BS dan Sikes Kikavserdam I/BB.(eca)