KOTA (RIAUPOS.CO) - Sebanyak 25 lubang terpantau di sepanjang Jalan Rambutan, Kecamatan Marpoyan Damai. Tidak hanya berada di sisi jalan, lubang-lubang tersebut juga ada yang berada di tengah jalan dengan diameter berbeda-beda yang sewaktu-waktu bisa mengancam keselamatan pengendara yang melintas.
Tak jarang, kondisi jalan Rambutan yang berlubang tersebut menyebabkan kepadatan arus lalulintas. Pasalnya, jalan ini kerap dijadikan masyarakat sebagai jalan alternatif karena sedang ada pembangunan flyover di persimpangan Jalan Soekarno-Hatta- HR Soebrantas.
Terlebih lagi pada malam hari, beberapa pengendara yang lewat bahkan sempat mengalami kecelakaan kecil seperti menyerempet pengendara di depannya karena menghindari lubang tersebut. Pasalnya, pada malam hari penerangan di jalan ini cukup minim.
Salah seorang pemilik ruko, Riko (27) yang ada di Jalan Rambutan tersebut mengatakan, beberapa titik lubang di sana beberapa waktu lalu sempat diperbaiki oleh pemerintah dengan melakukan tambal sulam. Namun diduga karena curah hujan tinggi dan banyaknya kendaraan yang melintas, tambalan jalan tersebut kembali rusak.
"Bagaimana jalannya tidak rusak, yang lewat mobil besar, muatannya berat lagi. Padahal beberapa lubang baru saja ditambal. Banyak juga pengendara yang keserempet karena menghindari lubang," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Pekanbaru Indra Pomi mengatakan, pada akhir tahun ini akan fokus melakukan perbaikan di jalan-jalan alternatif yang ada di sekitar pembangunan flyover di Pekanbaru, salah satunya Jalan Rambutan.
"Jalan-jalan yang akan kami perbaiki di sekitar pembangunan flyover Simpang Mal SKA di antaranya Jalan Bundo Kanduang dan Jalan Arjuna. Kalau untuk di dekat Pasar Pagi Arengka, yang aman diperbaiki yakni Jalan Adi Sucipto, Jalan Rambutan dan Jalan Lobak," jelasnya.
Indra juga menjelaskan, sebenarnya bukan hanya jalan-jalan tersebut yang akan diperbaiki. Namun pihaknya juga menyiapkan slot untuk perbaikan jalan yang memang sudah sangat prioritas dan banyak dikeluhkan oleh masyarakat.
"Karena anggaran kami saat ini terbatas untuk perbaikan jalan tersebut, kami hanya bisa melakukan tambal sulam. Itupun kami prioritaskan di jalan yang memang sudah rusak parah dan banyak dikeluhkan masyarakat," jelasnya. (sol)
