Masih Ada 121 Titik Banjir

Pekanbaru | Selasa, 30 Agustus 2022 - 10:57 WIB

Masih Ada 121 Titik Banjir
MUFLIHUN (ISTIMEWA)

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Persoalan banjir di Kota Pekanbaru hingga saat ini masih belum terselesaikan secara optimal. Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru mencatat masih ada 121 titik banjir dan genangan yang tersebar di beberapa wilayah Kota Pekanbaru.

 


Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun, Senin (29/8) mengatakan, sebanyak 121 titik banjir yang ada di Kota Pekanbaru tersebut memiliki tingkat keparahan yang beragam. Di mana, sejumlah wilayah yang masuk dalam kategori parah, di antaranya di kawasan Panam atau Jalan HR Soebrantas, kemudian Jalan Arifin Achmad, depan UIR, Jalan Riau dekat Sungai Sibam dan yang terakhir itu adalah di daerah Rumbai.

"Kenapa tergolong parah, karena hujan sebentar saja paling lama 3-4 jam sudah menimbulkan genangan banjir yang cukup parah," katanya.

Itu sebabnya, dikatakan Muflihun lagi, untuk mengatasi banyak titik banjir baru dan guna mengatasi titik banjir yang sudah ada, pihaknya beserta forkopimda bersepakat, dan juga camat  tentuya untuk menata dan mencoba mencarikan solusinya dengan cara melakukan pembongkaran secara bertahap terhadap parit besar yang selama ini mengalami penyumbatan.

"Karena jika hanya diomongkan saja dan tidak dikerjakan ya tidak bisa. Kita langsung aksi lapangan. Kami kemarin bongkar itu parit yang ada di depan UIR, kemudian di Jalan Arifin Achmad. Karena keterbatasan tenaga, ini kita angsur-angsur," terangnya.

Bahkan, lanjut Muflihun lagi, saat normalisasi pertama kali dilakukan di Jalan Arifin Achmad, pihaknya

menemukan sejumlah kendala yang kerap membuat genangan terjadi yang disebabkan oleh banyaknya tumpukan sampah serta gorong-gorong yang tidak sesuai di depan ruko sehingga mengakibatkan air tak bisa jalan menuju parit besar yang ada disekitar kawasan itu.

"Sampah ini juga yang membuat banjir. Ketika sampah dibiarkan dan tidak dikontrol atau diawasi, maka akan bertumpuk di parit ataupun drainase yang akhirnya menyebabkan banjir," sebutnya.

Untuk itu hari ini pihaknya mengajak semua masyarakat untuk sama-sama peduli kota ini. Karena masalah sampah ini adalah masalah nasional. Tak bisa dilakukan hanya oleh Wali Kota, Gubernur seorang diri. Tentu harus mendapat support dari seluruh elemen masyarakat semua dan juga seluruh stakeholder untuk sama-sama menjaga kebersihan agar tak ada lagi banjir.

"In Sya Allah kalau kita selalu komunikasi dan ada keterbukaan antara masyarakat dan pejabat daerah semua masalah akan bisa teratasi," katanya.

Warga Diajak Bantu Pemko

Sementara itu, mengatasi persoalan banjir kota Pekanbaru tidak bisa hanya dilakukan oleh Pemko Pekanbaru saja, atau hanya masyarakat saja. Akan  tetapi keduanya harus saling mendukung supaya dapat sama-sama mengatasi masalah banjir yang sudah mengakar ini.

Hal ini disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Kota Pekanbaru, Sigit Yuwono ST kepada wartawan, Senin (29/8).

"Sekarang ini musim penghujan, banyak jalan dan pemukiman yang direndam banjir. Penyebabnya, kebanyakan drainase tak berfungsi karena tersumbat, dan tidak mengalir airnya akibat beton yang dibangun di parit atau jembatan ruko masyarakat. Mengatasi ini tidak bisa hanya dari pemko saja, atau dari masyarakat saja," tegas Sigit.

Saat ini, pemko melalui Dinas PUPR, terus berupaya mengatasi banjir di Kota Pekanbaru. Bahkan pembersihan dan normalisasi drainase, di beberapa titik sudah dilakukan. PUPR Pekanbaru sudah sepakat akan membongkar beton yang menutup drainase yang ada di Kota disebut penyebabkan banjir.

Untuk pembongkaran ini sangat di dukung oleh Sigit, dan minta agar dapat segera dilakukan. Terutama yang di sepanjang Jalan HR Soebrantas, Panam, banyak beton yang menutup drainase. Hal ini juga sesuai dengan data yang disampaikan PUPR saat hearing.

Ditegaskan politisi Demokrat ini juga, target Dinas PUPR yang akan membongkar beton tersebut, harus disupport semua pihak. Terutama pihak kecamatan, lurah, RT dan RW.

Dapat dilihat, di sepanjang Jalan Subrantas kalau hujan, pasti banjir. Terutama di Simpang Tabek Godang, Simpang Jalan Putri Tujuh, Jalan Garuda dan lainnya. "Makanya, wajib beton itu dibongkar demi lancarnya aliran air," tuturnya.

Maka dari itu, dia mengimbau dan mengajak ada kepedulian masyarakat, dan masyarakat juga diminta untuk mendukungnya. Pemilik ruko misalkan harus dengan sukarela membongkarnya.

"Ini demi kita semua, agar tak direndam banjir lagi. Ayo masyarakat, dukung pemerintah dalam mengatasi banjir yang sudah parah di Kota Pekanbaru ini," ujarnya.

Tidak hanya di sepanjang Jalan HR Soebrantas Panam, Komisi IV DPRD juga meminta, PUPR membongkar beton di titik-titik lainnya, yang ada di Kota Pekanbaru.

Kepala Dinas PUPR Kota Pekanbaru, Indra Pomi Nasution menegaskan, pihaknya akan segera membongkar beton penutup drainase ruko di sepanjang Jalan HR Soebrantas, Panam. Ini merupakan bagian dari normalisasi drainase.

"Setidaknya, berdasarkan data saat ini, ada 25 titik yang segera dilakukan pembongkaran untuk ruas Jalan Soebrantas. Kita mulai pekan ini, dari depan Gedung Graha Pena sampai Kantor Lurah Simpang Baru Panam," tegasnya.

Tidak hanya itu, Dinas PUPR sebelumnya, sudah menyurati pemilik ruko, agar membongkar sendiri. Namun sampai sekarang, tak dilakukan.(ayi/gus/yls)

Laporan TIM RIAU POS, Kota









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook