PEKANBARU (RIAUPOS.CO) - Pascasarjana Universitas Lancang Kuning (Unilak) Pekanbaru menggelar Yudisium XIV Periode XIV Magister Manajemen dan periode XII Magister Ilmu Hukum, Selasa (29/3). Proses wisuda yang digelar di salah satu hotel di Pekanbaru mencatatkan rekor jumlah lulusan program pascasarjana, atau peraih gelar magister, terbanyak Unilak.
"Yudisium XIV menjadi yudisium dengan jumlah peserta terbanyak yang diikuti oleh lulusan Pascasarjana, total ada 228 peraih gelar Magister. Dengan rincian dari Prodi Magister Manajemen 133 wisudawan dan Prodi Magister Ilmu Hukum 95 wisudawan," terang Direktur Pascasarjana Unilak, Prof Dr Syafrani, kemarin.
Wisuda Pascasarjana tahun ini mengusung tema ‘Optimalisasi Peran Alumni dalam Mengintegrasikan Ilmu di Era Society dan Membangun Jejaring Lulusan Pada Era Adaptasi Baru. Tema ini membawa semangat pembangunan pasca pandemi dengan mengintegrasikan keilmuan para lulusan dengan kondisi yang penuh tantangan seperti sekitar dua tahun terakhir.
Pada kesempatan itu, khusus pemuncak yudisium langsung dipasangkan samir dan menerima penghargaan dari Pascasarjana Unilak yang diserahkan Prof Dr Syafrani. Pemuncak pada Yudisium XIV diraih Ahmad Ade Irwanda dari Prodi Magister Manajemen dengan IPK 4, dan Azwita dari Prodi Magister Ilmu Hukum dengan IPK 4.
Sementara itu, Wakil Direktur II Pascasarjana Unilak Dr Adi Rahmat menyebutkan, perkembangan jumlah mahasiswa pascasarjana Unilak memang terus meningkat. Pada 2022 untuk semester genap, jumlah mahasiswa baru Unilak mencapai 148 orang. Itu terdiri dari 56 orang untuk Prodi
Magister Manajemen dan 83 orang Prodi Magister Ilmu Hukum. Jumlah tersebut menurutnya masih sesuai dengan rasio dosen Pascasarjana Unilak, demi menjaga komitmen kualitas pendidikan.
Rektor Unilak Dr Junaidi SS MHum mengucapkan selamat kepada yang baru saja menjalani yudisium. Dirinya mendoakan semoga ilmu yang didapatkan semakin menguatkan kemampuan dan kompetensi dalam tataran praktis nantinya.
"Semoga yang pejabat menjadi pejabat publik yang lebih baik, bisa meningkatkan karir, memberikan nuansa atau cara berpikir yang lebih luas dan baik pula," pesan rektor.
Pemuncak Yudisium Ahmad Ade Irwanda merasa senang menjadi pemuncak. Dikatakannya, mencapai posisi tersebut diniatkan sejak awal. Dirinya mengaku telah belajar dengan giat, selalu melaksanakan tugas tepat waktu serta selalu aktif dalam sesi diskusi.
"Alhamdulillah ini adalah pemuncak kedua kalinya. Saat S1 saya juga jadi pemuncak juga. Sejak awal kuliah sudah diniatkan untuk jadi pemuncak. Kuliah di Unilak memang rekomendasikan. Nikmat kuliah di Unilak, waktu saya kuliah bisa fleksibel, kuliah sudah berbasis IT, jadi masa pandemi tidak ada masalah dalam proses akademik," ungkapnya.(end)